“KITA ADALAH KITA YANG SESUNGGUHNYA”

BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, kali saya kedatangan tamu yang luar biasa, memang dalam pandangan saya selalu ada pribadi yang menarik untuk diceritakan tentang sosok dan kiprahnya serta jalan hidupnya dapat menjadi pembelajaran kehidupan kita, “ayat-ayat” Yang Maha Kuasa bertebaran yang selalu dapat kita petik hikmahnya sebagai “mutiara kehidupan” termasuk pada sosok tamu kita yang satu ini, beliau adalah Dr (cand) Ir.Zulfikar Alimuddin, MM. Seorang praktisi pendidikan dan penulis motivasi kehidupan yang bukunya baru lounching berjudul THE NEW YOU, kesehariannya sebagai pimpinan di Global International Boarding School (GIBS).

Sahabat ! belum bicara saja sosok beliau sudah menarik, karena bertampang ganteng dan murah senyum, apalagi saat berbicara dengan tema-tema dan pilihan kata bijak biasanya keluar dari orang-orang yang “dewasa”, tapi kali ini justeru meluncur dari sosok orang yang masih muda. Saya sendiri mencoba memahami satu prase yang diungkapkan beliau yang saya singkat dalam bahasa saya, yaitu bahwa “Hidup ini bertolak dari memahami siapa kita sesungguhnya, oleh karena itu kita adalah kita yang sesungguhnya untuk memetik kebahagiaan hidup”.

Sahabat ! sebagai manusia, siapapun kita, dari latar belakang apapun kehidupan kita dan dari kondisi apapun kehidupan kita, sesungguhnya kita mempunyai berbagai macam harapan dan keinginan yang berbeda-beda pula, oleh karena itu dalam mencapainyapun kita mempunyai cara yang berbeda pula. Untuk itulah segala daya dan upaya kita dilakukan untuk mencapai apa yang kita inginkan dalam kehidupan tersebut, tentunya disesuaikan dengan kondisi diri kita sendiri.

Berita Lainnya

Sahabat ! sampai dititik ini kesadaran “be yourself” (kenalilah diri kamu sendiri) adalah sangat bijak untuk dilakukan agar bisa mengukur dengan usaha (effort) seperti apa yang bisa kita lakukan dan dengan hasil yang seperti apa (result) yang kita harapkan. Dengan mengenal “kemampuan” kita tersebut tersebut itulah, maka sesungguhnya kita akan menyadari bahwa diri kita adalah diri atau peribadi yang unik yang tidak bisa disamakan atau dibandingkan dengan diri atau pribadi orang lain.

Sahabat ! kesadaran uniknya diri kita tersebut memaklumkan bahwa diri kita tidak bisa disamakan dengan diri orang lain, kita mempunyai kelebihan dan kekurangan, kita hidup dengan kondisi dan lingkungan yang berbeda, kita memiliki problema kehidupan yang berbeda, kita mempunya tantangan yang berbeda, kita mempunyai daya juang yang berbeda, singkatnya kita mempunyai kehidupan yang berbeda. Oleh karena itu kita tidak bisa membandingkan diri kita dengan orang lain untuk meraih kebahagiaan hidup dan kehidupan kita.

Sahabat ! membandingkan diri kita dengan orang lain dalam memetik yang kita anggap kebahagiaan bagi orang lain tersebut, pada dasarnya mengingkari keunikan diri kita sendiri sehingga kita tidak dapat mencapai kebahagiaan, karena akan selalu merasa “kurang”. Dari sinilah kita sudah seharusnya menempatkan rasa syukur kepada Yang Kuasa atas segala kelebihan dan kekurangan diri yang sesungguhnya itulah diri kita yang terbaik yang dianugerahkan kepada kita.

Oleh karena itulah sahabat semua ijinkan saya menyimpulkan bahwa sesungguhnya saat kita menjadi diri kita sendiri, bersyukur atas segala apa-apa yang kita miliki, menebar mamfaat bagi sesama, maka saat itu kita berbahagia. Lantas selanjutnya yang kita lakukan adalah berbagi kebahagiaan itu kepada sesama, karena dengan berbagi kebahagiaan itulah sesungguhnya sebagai tanda kita sudah mencapai titik kebahagiaan.

Semoga !!!

Happy week end

Terimakasih Sahabat Dr (cand) Ir.Zulfikar Alimuddin, MM atas inspirasinya.

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi.

#Semakintuasemakinbijaksana

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *