“ANTARA LAPAK DAN KAKI LIMA”

BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, Sungguh beruntung orang seusia saya bisa mengalami banyak lompatan babakan perkembangan masyarakat, namun yang sangat “dahsyat” adalam perkembangan teknologi informasi yang melanda kita sekarang ini. Suatu perkembangan yang satu sisi sangat memudahkan kehidupan tapi disisi lain banyak memakan korban pada sektor bisnis dan pekerjaan tertentu, namun suka atau tidak suka kemajuan dan perubahan yang dibawa oleh teknologi informasi ini adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa kita lawan.

Sahabat ! Suatu ketika saat saya dan keluarga mau makan malam, kami lewat di depan rumah makan yang bertuliskan rasa dengan simbol bintang sebanyak 5 buah dan harga dengan simbol kaki sebanyak lima buah, anak saya yang saat itu masih kecil berkomentar, pah coba lihat rumah makan itu HARGA BINTANG LIMA DENGAN HARGA DI INJAK-INJAK sontaklah membuat kami tertawa semua sembari menjelaskan bahwa yang dimaksud bukan harga diinjak injak, melainkan harga kaki lima, yang maksud dari rumah makan tersebut, kualitas rasanya setara dengan restoran bintang lima sedangkan harganya setara dengan harga kaki lima (murah).

Sahabat ! Perdagangan di kaki lima sering juga disebut LAPAK, sehingga kalau kita bedagang dengan mengampar dagagangan di pinggir jalan atau di tanah lapang sering disebut dengan bejualan dengan cara BALAPAK, oleh karenanya itu lapak dalam pengertian ini adalah tempat untuk jualan. Namun tempat untuk jualan yang dimaksudkan dimasyarakat kita semula diartikan tempat jualan barang-barang yang “murah” atau barang yang bisa dijangkau oleh masyarakat umumnya, sehingga tidak menjual barang-barang yang “branded” (baca = mahal), kalaupun ada brand yang mahal, maka barang tersebut adalah barang bekasnya (second hand). Akan tetapi di era teknologi informasi sekarang, terminologi LAPAK, sudah bergeser kepada tempat belanja secara online yang menyediakan barang-barang dari yang murah sampai dengan barang yang mahal, oleh karena itu LAPAK diartikan sebagai tempat jualan di dunia maya dengan transaksi secara online.

Sahabat ! Inspirasi dari LAPAK ini paling tidak kita bisa maknai (1) Lapak yang dulu diartikan “murahan” sekarang menjadi bergengsi, karena tempat jualan secara online dengan barang-barang yang tidak lagi “murahan”, dalam kontek ini terjadi pergeseran cara pandang masyarakat terhadap “lapak”. (2) Lapak mendapat tempat dihati masyarakat, disamping mudah untuk mencari barang, juga dengan transaksi yang tidak lagi mengharuskan kita datang ke lapak jualan pengertian konvensional, akan tetapi kita dapat memilih barang di display pada aplikasi lapak online tersebut lengkap dengan harganya. Cara ini tidak hanya memberikan kemudahan tetapi sekaligus merubah gaya hidup dalam berbelanja. (3) Dengan pengertian lapak sekarang, maka semua orang bisa ikut jualan, baik dengan membuka lapak sendiri ataupun dengan cara ikut jualan di lapak yang sudah ada. Dengan demikian lapak telah memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk menjual barangnya sendiri secara langsung ke pembeli.

Sahabat ! atas dasar itulah maka dutatv.com juga membuka lapak dutatv untuk menyediakan lapaknya bagi orang banua yang mau jualan dan berpromosi, disamping lapak itu sendiri, layar DUTA TV juga akan membuat program Lapak Banua yang bisa dinikmati secara live dan fun. Bagi yang belum lihat silahkan kunjungi dutatv.com dan lapak dutatv. SELAMAT DATANG DI DUTATV.COM dan LAPAK DUTA TV

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *