“PANGGILAN HIDUP (CALLING)”

BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, sabtu siang tanggal 13 April 2019 baru tadi, saya kedatangan tamu seorang anak muda yang di antar ayahndanya untuk berbincang-bincang tentang hidup dan kehidupan, ayahndanya adalah sahabat lama saya dan tinggal satu kampung di Komp.Griya Permata Handil Bhakti, seorang ASN di Badan Pertanahan Nasional yang juga ketua Mesjid Ash-Shabirin di Kampung kami. Anak perempuan sahabat saya ini pernah ketemu saya saat acara halal bil halal warga Banjar di Jakarta, kiprahnya banyak didedikasikan pada kemanusiaan, yaitu bergabung di Relawan Palang Merah Indonesia dan kegiatan sosial lainnya, kali ini saya agak kaget juga karena ananda YULIA KAMILIAH, SP.,MS ini terjun kedunia politik dan ikut di pemilu tahun 2019 bersama partai besutan SBY, lantas mengapa terjun ke politik, tanya saya ? inilah panggilan hidup saya pak, katanya.

Sahabat ! saat ananda YULIA KAMILIAH ini mengatakan politik adalah panggilan hidup saya, maka saya teringat  pengalaman saya mengajar etika profesi hukum dan menjadi pembicara publik yang sering ditanya oleh mahasiswa dan anak muda, yaitu kiprah apa yang paling cocok nantinya dalam memilih profesi, bahkan saat memilih jurusan dimasa pendidikan pun masalah ini sudah muncul, jurusan dan bidang ilmu apa yang cocok buat saya pak, kata mereka.

Sahabat ! panggilan jiwa atau calling adalah suatu keadaan dimana seseorang telah menemukan posisi aktivitas kehidupannya sebagai wujud keinginan hati dan nuraninya, sehingga aktivitas atau pekerjaan atau profesi yang dijalaninya secara “transedental” sudah diabstraksikan sebagai panggilan kehidupan dalam misi kehidupannya di dunia ini. Terdapat syarat utama agar pekerjaan dan aktivitas tersebut dapat bernilai panggilan hidup, yakni aktivitas atau pekerjaan tersebut adalah bidang pekerjaan yang disenangi dan atau sesuai dengan talenta atau bakat yang dimilikinya.

Berita Lainnya

Sahabat ! cerita-cerita tentang pekerjaan yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, penuh kegembiraan dan tidak membosankan, bersemangat, memaksimal proses dan hasil, memberikan yang terbaik, melayani dengan hati, memuliakan profesi yang dijalaninya, penuh tanggungjawab, melihat uang bukan tujuan utama.  Semua itu terlihat pada raut muka yang murah senyum, sapaan yang ramah, pilihan kata yang menyenangkan, cekatan dalam melayani, sigap responsif pada setiap keadaan. Semua ini hanya bisa dicapai oleh mereka-mereka yang sudah menganggap pekerjaan atau profesi yang dipilih adalah “panggilan hidupnya”.

Sahabat ! saat berdiskusi dengan nanda YULIA KAMILIAH inilah ada sesuatu yang jarang saya temukan pada anak muda yang memilih bidang politik sebagai “panggilan hidupnya”, tidak karena aji mumpung karena dekat dengan kekuasaan partai, tidak karena berniat mengambil kesempatan untuk menumpuk kekayaan materi yang sesungguhnya ia bisa dapatkan dengan portofolio pribadi yang disandangnya . Ulun (baca=saya) terjun ke dunia politik ini karena selama ini banyak bergelut di bidang kemanusiaan lewat PMI dan kelompok-kelompok pemberdayaan masyarakat lainnya sebagai pelaksana dari suatu program organisasi atau pemerintah, dan ulun banyak merasakan keterbatasan hanya sebatas pelaksana, sehingga akan lebih banyak bermamfaat kalau duduk diposisi yang bisa memperjuangkan untuk membuat dan memutuskan program-program kemasyarakatan tersebut.

Sahabat ! saya sangat memberikan penghargaan kepada anak muda cantik anak sahabat saya ini, punya visi yang jelas dalam bidang politik tentang apa yang akan diperjuangkannya nanti, ditengah-tengah generasi milineal yang berkarakter “pragmatis”, namun dia bisa menempatkan panggilan hidupnya dibidang politik yang idealis, semoga nanti bisa menjadi generasi emas Banua dan Indonesia yang menempatkan kekuasaan politik sebagai sarana memajukan masyarakat dan bangsanya.

Terimakasih sahabat M. ASPIANSYAH BURHAN telah membawa ananda YULIA KAMILIAH datang ke warung saya dan menginspirasi dalam tulisan ini.

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi.

#Semakintuasemakinbijaksana

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *