RENUNGAN : KABAR GEMBIRA DAN PERINGATAN

Malang – Duta TV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi

Saat saya perjalanan dari Surabaya ke Malang Sabtu 19 Januari 2019 untuk menghadiri Resepsi Perkawinan Anak Sahabat Mawadan yang biasa saya panggil Mas Petir yang diselenggarakan pada Minggu Tanggal 20 Januari 2019, kondisi saya kena flu yang lumayan berat, oleh karena itu sepanjang perjalanan saya merenung dan saya teringat pertemuan kembali dengan seseorang yang saya mau ceritakan dalam seri sosok Inspiratif kali ini, yang bersangkutan pernah menjadi mahasiswa saya di Program Magister Ilmu Hukum ULM dan sudah sekian lama tidak pernah ketemu, ternyata kami dipertemukah di Moshola di dekat rumah saya di Handil Bakti. Cukup kaget saya karena sosok Firdaus atau nanti lebih dikenal ustad Firdaus menjadi imam di sholat subuh tersebut, dan “Subhanallah” hafalan dan bacaan ayatnya sungguh luar biasa, “fasih”, dengan tajwid dan makhraj nya menurut saya mendekati sempurna. Sejak itulah ustad Firdaus sesekali mampir ke rumah saya sehabis sholat subuh dan bercerita tentang kehidupannya yang berhijrah dari seorang Pegawai di Dinas Kehutanan kemudian menjadi santri dan kemudian memimpin Taman Cinta Alqur’an sebuah taman pendidikan mengajarkan anak-anak dan remaja menjadi penghapal alquran (tahfid) suatu profesi yang sangat mulia yang akan mampu memberikan pertolongan (syafaat) kelak di hari kemudian nanti (yaumil akhir).

Sahabat! Saya tidak ingin bercerita lebih jauh tentang kehidupan ustad Firdaus ini, tapi ada satu pembebicaraan yang menarik dilakukan dengan saya, yaitu tentang misi seorang rasul sebagai “PEMBAWA BERITA GEMBIRA DAN PEMBERI PERINGATAN”. Setiap tadarus alqur’an yang saya lakukan saya juga banyak menemukan kata-kata tersebut, sedemikian sering saya temukan maka membuat saya merenung dan mengispirasi saya untuk membahasnya dengan sahabat semua, tentu dengan catatan hal ini bukanlah tafsir yang biasa dilakukan para ulama, akan tetapi sebatas renungan pribadi saya, sehingga hanya untuk konsumsi saya, namun saya ceritakan kepada sahabat agar sahabat tahu begitulah pengetahuan dan pemahaman saya, sehingga saya minta maaf kalau tidak berkenan dan silahkan diluruskan kalau ini salah.

Metode komunikasi dan perkenalan dengan apapun yang kita lakukan, maka membuat suasana gembira adalah kunci utama untuk membangun komunikasi dan hubungan yang lebih baik, karena suasana gembira menjadi kunci interaksi yang sangat efektif untuk memasukan pesan-pesan kepada seseorang, karena dengan membawa kegembiraan, maka otak, fikiran dan jiwa kita nyaman menerimanya. Hal ini seperti dalam proses belajar mengajar, ceramah, pengajian, presentasi, meeting, kumpul-kumpul atau apapun namanya, suasana gembira itu menjadikan cair yang menciptakan frekewensi yang sama yang menjadikan transfer, diskusi, pesan dapat diterima dengan sangat baik.

Sahabat ! Ajaran agama dibawa dan diperkenalkan dan di dakwahkan dengan metode gembira terlebih dahulu, atau utamanya menonjolkan berita-berita gembira bagi siapa yang beriman dan melaksanakan ajaran agama, “cerita-cerita” tentang surga yang indah, pahala yang besar bagi yang menjalankan perintahNya, rahmat dan kasih sayang dari Yang Maha Kuasa, rahman dan rahim nya yang meliputi seluruh alam raya ini, semua rejeki dan fasilitas kehidupan yang terhampar luas dipersembahkan bagi hambaNya dan seterusnya yang tiada bisa sanggup kita menulisnya atas semua nikmat yang diberikannya pada hidup dan kehidupan kita dan alam semesta ini. Dengan kabar gembira ini maka manusia sudah semestinya “mengabdi dan sembah sujud kepadaNya”, karena dengan cara itulah sesuai dengan misi penciptaan kita sebagai manusia, yaitu sebagai khalifah dan beribadah kepada Yang Maha Kuasa tersebut, logika rasional, emosiaonal dan spritual yang dibangun adalah bentuk ketaatan keapada Yang Maha Kuasa adalah sebagai konsekwensi dari anugerah kehidupan yang diberikannyaNya kepada Kita.

Sahabat ! setelah kabar gembira itu diberitahukan kepada kita, tentu dalam realitas sosial masih didapatkan manusia yang tidak taat akan perintah, kewajiban dan larangan serta jalan yang digariskannya sebagai jalan yang “lurus”, maka terhadap manusia jenis ini KABAR GEMBIRA tersebut tidak mampu menyadarkan mereka, oleh karena itulah maka misi kedua harus dilakukan, yaitu dengan memberi PERINGATAN, sebagai cara yang tegas dan keras dalam bentuk ancaman dan siksaan yang begitu berat dan dahsyat yang akan dialaminya di akhirat kelak, yaitu dimasukan ke dalam NERAKA. Neraka inilah sebagai tempat sesakit-sakitnya kehidupan nanti terhadap orang yang tidak mendengarkan peringatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa lewat rasul-rasulNya.

Sahabat, dalam istilah kita sering disebut, kalau dengan CARA YANG BAIK, LEMAH LEMBUT, MEMBAHAGIAKAN seseorang tidak juga sadar, maka langkah selanjutnya adalah DITERIAKI SEKERAS KERASNYA agar dia tersadar dalam berbagai wujud.

Sahabat ! dengan kabar gembira atau dengan peringatan itupun menurut saya apakah kita sadar atau tidak untuk tunduk dan patuh kepada hukum-hukum Allah, semuanya tergantung pada ANUGERAH HIDAYAH dari YANG MAHA KUASA, bersukurlah sahabat yang taat dengan berita gembira, atau taat karena peringatan yang diberikan, karena dengan itu berarti ALLAH masih sayang kepada kita.

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *