“CERITA SUMUR TUA DI-DEPAN RUMAH”

BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, pagi ini kami luar biasa terkejut membaca berita dutatv.com dan IG nya dutatv, ada peristewa kebakaran di Komp.Dharma Bakti Belitung Selatan Banjarmasin, betapa tidak terkejut ! karena Komp, Dharma Bakti adalah tempat tinggal orang tua kami (ibu mertua) yang beliau tinggal disana sendirian, lantas isteri saya menelpon dan saya langsung berangkat kesana.  Alhamdulillah rumah yang terbakar masih berjarak dua buah rumah dari rumah orang tua kami, dan saya pun langsung ikut bersih-bersih dari sedikit imbas lumpur yang disemprotkan pemadam kebakaran, dan dari sinilah inspirasi muncul, karena ternyata sumur didepan rumah kami (mertua) tersebut salah satu yang disedot airnya oleh pemadam kebakaran saat memadamkan api.

Sumur yang saya ceritakan

Sahabat ! saya menyebutnya cerita sumur tua di depan rumah, karena sumur itu kami buat sejak melakukan rehab rumah pada sekitar tahun 1990 an, sengaja kami bikin sumur tersebut yang semula fungsinya adalah membantu back up air PDAM yang saat itu masih tidak normal seperti sekarang aliran airnya, oleh karena itu bertahun-tahun kami tinggal disana dengan mempergunakan air sumur ini untuk keperluan MCK.

Sahabat ! setelah diera tahun 2000 an, apalagi diatas tahun 2010 an, kondisi air PDAM sudah lancar, sumur ini lebih banyak digunakan ibu mertua saya untuk menyiram tanaman tanaman bunga, yang kebetulan beliau suka sekali menanam dan merawat tanaman, dan untuk kepentingan kemanan sumur itu ditutup atasnya dengan kayu ulin dengan membiarkan sebagian yang bisa buka tutup untuk kepentingan menimba airnya.

Sahabat ! disubuh tadi sekitar jam 02-03 dinihari saat terjadinya kebakaran, pasukan pemadam kebakaran langsung mencari titik-titik air untuk disedot dan disemprotkan untuk memadamkan api, maka sumur inipun menjadi tempat untuk disedot airnya oleh mobil barisan pemadam kebakaran, sehingga saat itu ibu mertua bertanya apakah api akan merambat ke rumah beliau, lantas dijawab oleh mereka “insyaallah” tidak, karena dengan sigap mereka berada didepan rumah menghadang dan memadamkan api yang melalap rumah tetangga ibu mertua tersebut.

Sahabat ! pagi ini sumur itu saya gunakan lagi airnya untuk membersihkan lumpur dan saya tafakur memandangi sumur tua ini “Allah menggerakkan kami membuat sumur ini”, dan hati saya berkata “terimakasih wahai sumur, ternyata engkau berjasa untuk menyelamatkan ibu dan rumah ibu serta rumah tetangga lainnya”, kemudian dalam pemikiran saya sumur ini memberikan hikmah pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Sahabat !  sumur itu ternyata sangat berguna, baik untuk kepentingan biasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sangat berguna bagi kepentingan kondisi tertentu yang bersifat darurat, seperti menjadi sumber air dalam memadamkan api.  Oleh karena itu andaikan setiap rumah saat membangun rumah juga membuat satu sumur saja, maka sangat berguna membantu menghemat air PDAM dan berguna menyelamatkan kehidupan masyarakat apabila terjadi kebakaran.

Sahabat ! sumur juga bisa berfungsi menjadi resapan air, sehingga bagi kota-kota dengan tipologi tertentu seperti Banjarbaru dan Tanjung, keberadaan sumur dapat membantu sebagai resapan untuk mencegah melubernya air saat hujan yang deras, sehingga dapat mencegah Banjir dan paling tidak akan mengurangi debit air saat banjir melanda.

Sahabat ! kelihatannya sederhana sekali cerita tentang sumur tua kami ini, namun dibalik itu bagi kami dia telah menyelamatkan rumah-rumah dan ibu mertua kami, oleh karena itu ada baiknya pengalaman ini kami share agar stake holder dan masyarakat semua kembali untuk melirik sumur, dan saatnya waktu membangun rumah untuk juga membuat sumur sebagai suatu gerakan “one house one well” atau “satu rumah satu sumur”.

Saya tutup cerita sumur tua ini sembari juga teringat cerita sumur dalam seri cerita kungfu “sumur yang penuh airnya tidak mengharapkan hujan, begitulah jiwa yang penuh kasih sayang tidak mengharapkan balasan dan pujian”.

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi.
#Semakintuasemakinbijaksana
#semakintuasemakinbahagia

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *