Wacana Ekowisata Manusia dan Buaya di Kalteng

 

DUTA TV – Ide unik dilontarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor yakni membuat wisata buaya untuk mendongkrak sektor pariwisata sekaligus mengurangi ancaman konflik buaya dengan manusia.

“Kita semua sudah tahu bahwa sudah banyak korban akibat disambar buaya, makanya lebih baik kita arahkan populasinya di satu tempat saja sehingga buaya tidak lagi sampai ke permukiman. Ini sekaligus juga bagus untuk dijadikan wisata alam. Saya yakin ini akan sangat menarik,” kata Halikinnor seperti yang dikutip dari Antara pada Rabu (12/2).

Halikinnor mengakui ide ini memang terdengar sedikit aneh, namun menurutnya sangat mungkin dilaksanakan.

Apalagi wisata alam yang menantang sangat digemari wisatawan, terlebih wisatawan luar negeri. Wacana ini harus melalui kajian matang dari berbagai aspek, khususnya dari segi keamanan. Namun menurutnya, geografis yang ada saat ini sangat mendukung untuk pembuatan wisata buaya.

Halikinnor menggambarkan wisatawan datang ke sebuah tempat yang didesain dengan tingkat keamanan yang tinggi, kemudian menikmati sensasi suasana memberi makan buaya liar.

“Kita bangun tempat yang bagus dan menarik. Saya yakin itu bisa. Hewan itu biasanya ada waktu-waktu dia akan makan. Nah, saat itulah kita coba beri umpan di tempat tertentu sehingga secara perlahan mereka terbiasa. Lokasi itulah yang nantinya dijadikan wisata buaya,” demikian dikatakan Halikinnor.

Salah satu lokasi yang menurut dia berpotensi untuk pembuatan wisata buaya adalah Pulau Lepeh.

Pulau kecil tak berpenghuni ini terletak di tengah Sungai Mentaya yang diapit daratan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut. Sejak dulu Pulau Lepeh dikenal sebagai habitat buaya di Sungai Mentaya.

Sumber : cnnindonesia.com

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *