Selama Pandemi, Angka Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat

Banjarmasin, DUTA TV — Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Terhitung  Januari hingga Agustus, angka kekerasan pada perempuan dan anak mencapai 87 kasus dengan korban perempuan sebanyak 71 orang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Kalsel, Husnul Hatimah saat membuka bimbingan teknis (bimtek) tenaga pendamping kualitas keluarga yang  diikuti kepala dinas terkait, tim pendamping kualitas keluarga, dan organisasi instansi lembaga seluruh kabupaten kota secara virtual.

Menurutnya, peningkatan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak selama pandemi paling dominan dilatarbelakangi permasalahan ekonomi. Kemudian masalah kekerasan dan angka cerai gugat yang  lebih besar dibandingkan dengan cerai talak, yakni 6:1.

“Dilihat kasus kekerasan di 13 kabupaten/kota di provinsi Kalsel sampai dengan Agustus menunjukkan bahwa angka kasus tertinggi di Banjarmasin dan Batola dengan angka 18 kasus. Selanjutnya permasalahan keluarga, meningkatnya angka perceraian di Kalsel, cerai gugat lebih tinggi dari cerai talak, perbandingan 6:1 data BPS 2020,”terangnya.

Dalam bimtek ini, pihaknya juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam meningkatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia. Terlebih berdasarkan data BPS Kalsel, jumlah penduduk pada 2020 bertambah lebih dari 4 juta jiwa.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *