Mahasiswa UIN Antasari KKN Peduli Stunting Desa Tawia 1, Memfasilitasi Kegiatan E-Penting, Edukasi Peduli Stunting Dalam Rangka Pencegahan Stunting Secara Dini
Hulu Sungai Selatan, Duta TV – Sosialisasi pencegahan stunting yang diadakan oleh Mahasiswa UIN Antasari KKN Peduli Stunting Desa Tawia 22 September 2023 di Balai Desa tawia dengan narasumber utama Ibu Faidaturahmi, A.Md. Gz. ahli Gizi dari Puskesmas kec Angkinang dan Bidan Yeni selaku bidan Desa Tawia. Kegiatan ini dihadiri oleh calon pengantin-ibu hamil sebagai sasaran utama kegiatan E-Penting dalam rangka pencegahan stunting secara dini.
Stunting adalah isu Nasional yang saat ini sedang ditangani serius oleh pemerintah, stunting
merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak jika
dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Dalam pengertian lain stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak pada usia 1.000 hari pertama kehidupan sampai umur 2 tahun, dimulai sejak bayi di dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Kabar baiknya, stunting bisa dicegah sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan.
Angka stunting di Indonesia saat ini mencapai 21% sehingga Presiden Jokowi mentargetkan penurunan stunting 14%, sedangkan di Kabupaten HSS anak yang terdampak stunting 19%
Tujuan diberikannya Edukasi Peduli Stunting ini adalah Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan stunting. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa tawia dan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Cara Mencegah Stunting : Stunting pada anak dapat dicegah sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, atau disebut juga sebagai periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Penyebab stunting:
1. Pengasuhan tidak baik: kita lihat ketika anak dalam masa aktif apakah kita memperhatikan asupannya, diperhatikan energi yang dikeluarkan dan yang di makan
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Nataldan pembelajaran dini yang berkualitas: di HSS sudah terpenuhi
3. Kurangnya akses ke makanan bergizi: hubungannyaa dengan ekonomi, tidak harus sesuatu yang mahal yang penting bergizi, baik itu sayuran di pekarangan rumah dll
4. Kurangnya akses air bersih dan pelayanan sanitasi air
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak mengalami stunting :
1.memperhatikan asupan gizi.
2.melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil dan balita
3.mengatasi permasalahan anak yg susah makan dengan variasi makanan.
4.menjaga sanitasi lingkungan.
5.memberikan edukasi penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui.
6.melakukan vaksinasi lengkap bayi lahir sesuai anjuran Kesimpulan dari Sosialisasi ini yaitu Desa Kewangunan perlu mempersiapkan generasi penerus yang lebih unggul.
Mahasiswa kkn Uin antasari peduli Stunting dan semua pihak perlu bersama-sama terlibat secara langsung dalam penanganan stunting. Mengingat pentingnya pencegahan stunting, mahasiswa Kkn peduli Stunting berupaya melakukan pencegahan dini melalui kegiatan E penting yaitu edukasi untuk , calon pengantin, ibu hamil.
Tim Liputan