Korban Dugaan Keracunan MBG di Martapura Tembus 134 Orang, Kondisinya Berangsur Membaik

Martapura, DUTA TV — Satgas Percepatan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Banjar menyebutkan jika kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis yang dialami ratusan siswa di Martapura bukan karena kelalaian, melainkan hanya musibah.
Sekretaris Tim Satgas Percepatan Program MBG Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani, beralasan bahwa pemicu keracunan bukan disebabkan oleh proses memasak yang salah, melainkan diduga terjadi kesalahan saat distribusi MBG dari SPPG Tungkaran ke sekolah-sekolah.
Sipli menjelaskan, hingga Minggu kemarin terdata sebanyak 134 korban diduga keracunan MBG di delapan sekolah di Martapura. Namun demikian, sebagian besar korban keracunan massal sudah dipulangkan ke rumahnya karena kondisinya berangsur membaik.
“Data terakhir sampai kemarin yang kami dapat sebanyak 134 orang diduga keracunan MBG di Martapura. Sebagiannya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing karena kondisinya sudah membaik. Kami tadi mendampingi tim BGN melakukan pemeriksaan di SPPG Tungkaran,” tuturnya.
Keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di Martapura disinyalir akibat adanya zat berbahaya yang terkandung dalam nasi kuning dan sayuran yang disuplai dari SPPG Tungkaran.
Tim investigasi BGN akan terus mengumpulkan fakta untuk membuat laporan yang komprehensif dan nantinya akan menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya.
Sementara itu, Komisi III dan Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar rencananya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Sabtu lalu untuk menindaklanjuti kasus keracunan massal yang terjadi di Martapura, namun RDP tersebut dibatalkan.
Reporter: Suhardadi





