Kemarin Ribuan Ojol Demo. Apa Aspirasinya ?

Jakarta, DUTA TV Ribuan driver ojek online (ojol) memenuhi kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat. Mereka melangsungkan aksi unjuk rasa dan menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya terkait pengenaan tarif potongan aplikasi hingga 30%.

Salah satu driver ojol, Jay mengatakan, telah terjadi perubahan yang cukup signifikan menyangkut tarif ojol dibandingkan beberapa tahun silam. Dulunya, beban potongan aplikasi kepada mitra driver ojol hanya sebesar 10%. Namun jumlah ini berangsur naik.

“Dulu 10%, kemudian 2018 naik ke 20%. Perlahan-lahan naik lagi. Sekarang kalau di total-total potongannya sekitar 30%,” kata Jay, ditemui saat demo, Kamis (29/8/2024).

Selain itu menurutnya ada potongan-potongan tambahan sehingga kalau ditotal-total porsi yang diterima para driver hanya sekitar 70% dari hasil narik ojek. Itu pun belum ditambah dengan fitur-fitur tambahan lainnya seperti aceng atau narik goceng.

“Itu kalau ada slot-slot cuma sekitar Rp 5.000-6.000. Berarti kalau dipotong drivernya, ya bisa cuma dapet hampir setengahnya,” ujarnya.

Driver ojek lainnya juga turut menyuarakan aspirasinya terkait tarif ini. Katanya, mereka tidak yakin berapa besar potongan tarif yang saat ini diterapkan operator. Pasalnya, kenaikan terus terjadi perlahan hingga dalam realitanya di lapangan perolehan tidak sebesar yang disepakati sebelumnya.

“Dulu 10%, sekarang ini kita nggak tahu berapa, bisa 30%. Betul dulu sempat naik 20%, tapi ke sini-sini nggak ada segitu,” ujar driver ojol tersebut.

Hal senada juga disampaikan Yono. Saat pertama kali dirinya menjadi mitra driver di 2016 silam, ia bisa mengantongi pemasukan kotor hingga Rp 700 ribu per hari. Sekarang kondisinya jauh berbeda.

“Sehari itu bisa dapet Rp 700 ribu. Dulu mah kita dapat bonus aja bisa Rp 200 ribu,” kata Yono, ditemui detikcom di kawasan Casablanca.

Bahkan menurutnya, saat ini nominal Rp 100 ribu saja bisa mendatangkan syukur luar biasa apabila bisa diperoleh dalam sehari.

“Paling banyak sehari Rp 200.000-an. Paling sedikit bisa Rp 60.000- 70.000. Itu Kotor. Pokoknya kita bawa Rp 100.000 pulang aja sudah alhamdulillah sekarang,” imbuhnya.

Menurutnya, salah satu hal utama yang menyebabkan perbedaan kondisi ini ialah kenaikan persentase untuk operator. Dulu, persentase pembagiannya hanya sebesar 10% untuk porsi operator. Namun kini besarannya sudah naik sekitar 20-30%. Kondisi ini diperberat dengan persaingan yang makin ketat.(dtk)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *