Kebun Cabai Warga Hangus “Dijilat” Api

DUTA TV HSS – Puluhan hektar perkebunan holtikultura yang di isi tanaman cabai milik warga desa Baru, kecamatan Daha Barat, kabupaten Hulu Sungai Selatan, ludes terbakar akibat dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.

Sedikitnya ada 15 lahan kebun milik warga setempat menjadi korban ganasnya karhutla yang terjadi di wilayah tempat tinggal mereka, sementara itu selain tanaman cabai, kobaran api juga menghanguskan berbagai tanaman lainnya seperti terong, tomat, dan jagung pun tak luput dari terjangan api.

Bahkan seluruh tanaman yang habis terbakar tersebut sudah siap panen, sehingga akibatnya para petani pun terancam merugi.

“Apa da malam tadi aja ulun bilang kada kawa guring bemalaman memikir akan, bilang hari-hari, malam semalam aja kami sampai jam berapa menunggui api nih, yang tebakar nih sekitar kurang lebih sehektar, yang terbakarnya nih sudah panen pertama, kerugiannya kada kawa mehitungi semalam”, ucap Bahrun pemilik kebun cabai.

Amin sekretaris desa Baru

“Yang diluar sekitar 15 orang yang kena musibah kebakaran rata-rata kebun kulti lah kebun Lombok, terong, tomat, dan jagung yang kena, untuk kerugian mungkin diatas ratusan juta karena kalau dilihat kondisi saat ini harga cabe lumayan tinggi, harapan masyarakat hanya disitu dan panennya lumayan tahun ini, cuma dengan adanya musibah yang tidak kami sangka dan diduga padahal sudah upaya pemadaman luar biasa dari beberapa tim damkar datang dari luar, bahkan dari tim sembilan tim kecamatan tim desa yang turun pun luar biasa membantu kami, cuma upaya yang kami usahakan sudah maksimal namun Allah berkehendak lain”, tutur Amin sekretaris desa Baru.

 

Hingga saat ini di desa Baru, kecamatan Daha Barat sendiri masih terdapat beberapa titik api, sehingga para masyarakat setempat pun terus berjaga-jaga untuk menghindari kobaran api yang kembali dapat mengancam perkebunan mereka.

 

 

Reporter : Muhammad Irfansyah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *