“INGAT PETUAH ABAH GURU SAAT MERAWAT BUNGA”

BANJARMASIN-DUTATV.COM Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, dimasa teknologi informasi dalam rumah besar revolusi digital yang membawa kita kepada dunia virtual yang percepatannya dipicu oleh pandemic covid 19 ini telah membawa hikmah sendiri bagi aktivitas atau kegiatan saya, karena sudah 80 persen kegiatan saya dalam mengemban profesi sebagai dewan redaksi dan pimpinan umum dutatv disamping memberikan pelayanan hukum kepada klien di Jurist Solution, semuanya dilakukan dari rumah dan lounge kami, sehingga hobby saya menanam dan merawat tanaman semakin tersalurkan.

Sahabat ! salah satu tanaman yang saya tanam dan saya rawat adalah saya disebut “anggrek tanah”, disamping perawatannya yang relative lebih mudah dari pada anggrek lainnya harganyapun lebih murah. Sesuai namanya anggrek tanah, maka media tumbuhnya adalah di pot yang berisi tanah dan lebih tahan terhadap sinar matahari, di saat ini bunganya bermunculan dan membawa kegembiraan dan kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi,  dan saat kegembiraan itulah muncul gelitikan hati batin saya tiba-tiba  “tersentak” dengan teringat petuah atau nasihat Abah Guru Zuhdi (alm). Lantas kenapa batin saya menjadi tersentak ???

Berita Lainnya

Sahabat ! saat saya menanam dan merawatnya secara sadar otak atau fikiran saya saat itu berharap tanaman anggrek ini nanti berbunga dan memang sebagaimana saya saksikan dia telah berbunga, terngiang ditelinga dan batin saya abah Guru mengatakan “ALLAH ITU BISA MEMBERI DAN BISA JUGA TIDAK MEMBERI” oleh karena itu jangan kita saat melakukan sesuatu lantas berharap sesuatu itu akan terwujud, seperti saat saya menanam tanaman anggrek, maka saya berharap akan munculnya bunga pada tanaman tersebut,  dampaknya setiap kali saya merawat dan memupuknya setiap pagi dan sore hari di hati saya yang ada hanya keinginan agar tanaman ini berbunga, padahal dalam petuah Guru itu, saat kita berusaha apapun dalam hidup itu sesungguhnya bukan mengharapkan hasil, melainkan KITA MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAHLebih jelasnya seperti saat saya menanam tanaman itu, maka apakah nanti akan berbunga atau tidak sepenuhnya ditentukan oleh Allah, karena Allah bisa memberi dan bisa tidak memberi, sedangkan saya menanam dan merawatnya tersebut adalah usaha (ikhtiar) yang adalah diperintahkan oleh Allah.

Sahabat ! dengan memakai petuah Guru tersebut, maka saat kita diberi oleh Allah keberhasilan dalam wujud, bentuk apapun dan jumlah berapapun yang diberikan ke kita, maka kita akan mengambil sikap BERSYUKUR, KARENA TELAH ALLAH BERI. Begitupula sebaliknya saat Allah tidak memberi yang kita minta atau tidak mengabulkan doa dan usaha kita, maka kita mengambil sikap SABAR, karena Allah yang paling tahu apa yang terbaik bagi diri kita.

Sahabat ! manakala syukur dan sabar itu menjadi sikap kita dalam menyikapi permasalahan hidup, dan usaha atau ikhtiar yang kita lakukan itu bukanlah mengharapkan hasil tetapi melaksanakan perintah Allah, maka hidup kita menjadi tenang.  Begitulah saat saya melihat bunga yang bermunculan di tanaman anggrek saya, mestinya saya bersyukur karena Allah memberi bunga tersebut untuk saya pandang sebagai pertanda kebesaran dan kemahakuasaanNYA, sebaliknya saat saya melihat tanaman anggrek saya yang belum berbunga padahal saya merawatnya setiap hari, maka saya bersabar, karena Allah belum memberi bunga untuk saya nikmati keindahannya, tetapi saya terus akan merawatnya karena merawat bunga sebagai ikhtiar yang diperintahkan oleh Allah.

TERIMAKASIH GURU, ATAS PETUAH PIAN, TERNYATA ALLAH ITU SANGAT BAIK KEPADA HAMBANYA, HANYA KITA YANG TIDAK MENGENAL  ALLAH YANG TERKADANG MERASA TINGGI HATI SAAT DIKASIH NIKMAT DAN MERASA SEDIH SAAT DIKASIH MUSIBAH, KITA LUPA BAHWA ALLAH BISA MEMBERI DAN BISA TIDAK MEMBERI, DAN SEMUANYA ITU ADALAH UNTUK KEBAIKANNYA KEPADA KITA.

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi.

#Semakintuasemakinbijaksana

#semakintuasemakinbahagia

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *