Harga Ayam Pedaging Anjlok, Pemrov Segera Bentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian DOC & Broiler

DUTA TV BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel melalui dinas Perkebunan dan Peternakan mengatakan, pasca anjloknya harga ayam pedaging yang berkisar di angka Rp10.000,-/Kg membuat sejumlah pengunggas mati suri.

Meski tidak gulung tikar, kondisi para pengunggas begitu memprihatinkan, lantaran tidak bisa mengoperasikan kandangnya.

Plh kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi akan segera membentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian DOC ( Day Old Chicken ) & Broiler untuk mengatasi kegelisahan petani unggas atau ayam broiler, serta melakukan pembatasan produksi perusahaan, penetasan unggas, dan melakukan pengawasan distribusi sesuai dengan PerGub 68 tahun 2014, dimana berbunyi Perusahaan DOC untuk bisnis hanya boleh memproduksi sebanyak 30 persen, untuk perusahaannya sendiri maksimal sedangkan 70 nya untuk eksternal mandiri, serta kemitraan mereka. Jadi tidak boleh perusahaan membuat internal farm.

“Kita akan melakukan 5 langkah secepatnya untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya membentuk tim pengawasan dan Pengendalian DOC” kata hanif.

kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq (kanan)

Langkah yang akan diambil pihak Disbunak Kalsel tersebut diharapkan mampu mengembalikan angka jumlah pendapatan Kalsel atau Break Even Point Unggas Broiler yang mencapai Rp 19.000,- perkilogramnya.

Salah satu penyebab anjloknya harga ayam potong sendiri dikarenakan para pedagang yang menjual ayam potong dipasaran dengan perekor bukan perkilogram. Serta banyaknya masyarakat yang memilih untuk menernak ayam dengan membuat kandang sendiri.

Reporter : Elsa Pratiwi

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *