BPBD Kotabaru dan TNI Polri Siaga di 10 Desa Rawan Karhutla

DUTA TV KOTABARU – Sepuluh kasus kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah kabupaten Kotabaru sepanjang 2019 dengan total luas lahan yang terbakar sekitar delapan setengah hektar.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat 4 kasus terjadi pada Februari, 1 kasus di bulan Maret dan kembali meningkat di bulan Juli dengan 4 kasus, sementara di awal Agustus sudah ada 1 kasus.

Berkaca pada pengalaman karhutla, biasanya akan semakin marak pada September hingga Oktober karena merupakan masa-masa persiapan lahan untuk bercocok tanam.

Menyikapi itu BPBD kabupaten Kotabaru telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka pencegahan.

tim gabungan yang melibatkan TNI Polri dan masyarakat disiagakan di titik-titik rawan karhutla untuk melakukan deteksi dini, serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar, tim yang masing-masing beranggotakan 15 personel itu akan ditempatkan selama 3 bulan hingga akhir Oktober.

“Tahun ini beda dengan tahun dulu kalau dulu kedaruratan polanya diubah jadi pencegahan bekerja sama dengan beberapa pihak, sehingga nantinya tidak ada lagi kebakaran hutan secara sporadis, kita akan SOS ke masyarakat, dibackup TNI ada 10 desa yang kita tentukan, mereka nginap di rumah-rumah warga,” tutur Rusian Ahmadi Jaya PLT kepala pelaksana BPBD kab Kotabaru.

Rusian Ahmadi Jaya (nomor dua dari kanan) PLT kepala pelaksana BPBD kab Kotabaru

Ada 10 desa di 6 kecamatan di kabupaten Kotabaru yang ditetapkan rawan karhutla, terbanyak berada di Pulau Laut Utara dengan 4 desa, sisanya tersebar di Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Barat, Hampang Sampanahan, dan Sungai Durian.

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *