Waduh, Anggaran Perawatan Jalan 2022 Dipangkas !

Jakarta, DUTA TV Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian menjelaskan alasan potensi jalan nasional rusak semakin besar di tahun ini. Salah satunya adalah mutu jalan yang kurang baik.

“Satu isu mengenai permasalahan banyak kerusakan jalan nasional kalau kita lihat memang, kenapa kemantapan kita turun di tahun ini kita punya masalah mutu jalan,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (15/2/2022).

Menurut Hedy banyak jalan nasional yang di bawah tanggung jawab PUPR yang sudah aging atau berumur tua. Namun tidak sedikit yang bermasalah dari penuaan dini atau early aging, karena mutu yang kurang baik.

“Banyak juga yang early aging ini kita perhatikan, kita akan meningkatkan intensitas teknikal audit,” jelas Hedy.

Selain itu penyebab banyak rusak seperti truk ‘obesitas’ atau Over Load Over Dimension, hingga keterlambatan penanganan dari kerusakan sebelumnya.

Hedy menjelaskan ruang fiskal dari Bina Marga saat ini juga terbatas, untuk mempertahankan tingkat kemantapan jalan.

Dari paparan sebelumnya, untuk menjaga tingkat kemantapan jalan seperti tahun 2021 di angka 91,8% paling tidak Bina marga membutuhkan anggaran sebesar Rp 22,3 triliun.

Sementara anggaran tahun ini hanya Rp 18,02 triliun, sehingga sulit untuk mempertahankan, terlebih untuk mencapai target Renstra di 95%.

Dari data Bina Marga ada 3.848,15 km kondisi jalan rusak, dan 2.901 km kondisi jalan marginal pada tahun 2021 kemarin. Sebagai bayangan panjang ruas jalan yang rusak mencapai tiga kali panjangnya pulau Jawa yang hanya 1.033 km dari ujung ke ujung.(cnbci)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *