Terkait Jembatan Kayutangi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Gelar Rakor

DUTA TV BANJARMASIN – Jelang penutupan jalur Jembatan Kayutangi Alalak di perbatasan Banjarmasin – Barito Kuala, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII menggelar rapat kordinasi bersama stake holder, Kamis (17/01) pagi.

Dalam pertemuan itu sejumlah pihak terkait, seperti Kepolisian, Dinas Perhubungan, TNI dan unsur Pemerintah Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala, hadir untuk memberikan usulan dalam rangka pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan jembatan.

Agar pengalihan tidak berdampak luas hingga merugikan masyarakat, namun pihaknya berharap masyarakat di sekitar lokasi jembatan dapat mendukung program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

“Hari ini membicarakan survei mengenai jalur – jalur lalu lintas yang akan dilewati dalam rangka penutupan jembatan eksisting Alalak itu. Kita menentukan juga titik – titik kemacetan yang akan diuraikan dengan pihak – pihak terkait,”ujar Kasatker 1 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Syarilliansyah.

Usai menggelar rapat kordinasi, tim gabungan turut langsung melakukan survey lapangan di lokasi sekitar jembatan. Rencananya penutupan jalur jembatan perbatasan Banjarmasin – Barito Kuala akan dilakukan pada tanggal 25 Februari 2019. Jalur lalu lintas akan dialihkan ke Jembatan Kayutangi II atau Jembatan Tembus Perumnas, Kelurahan Alalak utara, baik dari arah Barito Kuala ke Banjarmasin maupun sebaliknya.

Sedangkan untuk angkutan berat akan dialihkan ke jalur KM 17 atau Lingkar Utara.

Untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi, rencananya petugas juga akan menyiapakan kapal fery penyeberangan di daerah alalak bagi masyarakat.

Proyek pekerjaan jembatan alalak ini dibiayai melalui dana APBN sebesar Rp 274 miliar lebih menggunakan model cable stayed dengan lantai melengkung. Jembatan memiliki 850 meter termasuk oprit jembatan, sedangkan bentang tengahnya mencapai 120 meter dengan lebar 20 meter.

Jembatan ini dinilai menjadi ikon Kalsel baru, khususnya bagi Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala, karena model jembatan ini baru pertama di Indoneisa. Dan diperikarakan pengerjaan sendiri selesai hingga tahun 2021 mendatang.

 

Reporter : Mawardi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *