SEMAKIN TUA SEMAKIN BAHAGIA

Mata air cinta ini, Begitulah adanya, Mengalir semakin deras, Bermandikan cahaya suci, Kasih tulus sehidup semati, Itulah prasasti cinta kita, Baiti Jannati.

BANJARMASIN-DUTATV. Sahabat Secangkir Kopi Seribu Inspirasi, saat saya memposting gambar berdua dengan isteri di IG saya (syaifudin.dr) dan bertuliskan KETULUSAN 30 TAHUN DALAM KEBERSAMAAN BERJUANG MERAIH KESEMPURNAAN dengan # Februari 1989 – 2019, serentaklah para sahabat memberikan like dan ucapan yang juga beredar di beberapa grop WA mengucapkan “happy wedding anniversary” dan sekaligus mendoakan saya dan isteri. Untuk ini saya bersyukur dan berterimakasih kepada sahabat atas doa dan perhatiannya tersebut.

Sahabat ! salah seorang sahabat Mawadan (Mas Petir) malah membuatkan puisi seperti yang saya kutipkan di atas, suatu puisi yang mempunyai makna dalam saat meniti jalan kebersamaan meniti kehidupan cinta berdua, seiring dengan itu saat saya membuka IG ada status yang mengispirasi disuasana ini, yaitu statusnya seorang artis yang baru baru tadi menjadi perhatian masyarakat dan Nitizen, pada IG @maia.mussry bertuliskan “SEMAKIN TUA SEMAKIN BAHAGIA”. Memang kita memaklumi sang artis ini telah menikah kedua kalinya denga seorang yang dikenal “tajir” dan postingan foto di IG tersebut pun menggambarkan “pleseran” dibeberapa tempat dibelahan dunia ini, disisi lain sang mantan suami (Dany Ahmad) terus berkutat dengan masalah hukum yang dihadapinya, padahal proses awal perceraian antara Maia dengan Akhmad Dani dalam pandangan “umum” telah menempatkan Maia sebagai pihak yang “teraniaya”, sehingga dalam pandangan awam kehidupan Maia sekarang terlihat sangat bahagia, sehingga pada saat yang bersangkutan menulis status seperti kata-kata di atas, kitapun menjadi maklum dan mengamininya Maia telah menemukan kebahagiaan hidupnya di usia yang sudah semakin tua.

Sahabat ! Bahagia dalam Kehidupan bersama itu memang tidak linear persis seperti saat berjuang meraih saat menuju perkawinan, banyak rintangan, permasalahan, godaan, yang kalau dirinci tidak cukup untuk dituliskan disini, intinya meraih kebersamaan untuk jangka waktu yang lama tetap memerlukan perjuangan dan perjuangan inilah sesungguhnya menjadikan kebersamaan iu menjadi dinamis, ada tawa dan sekaligus ada air mata, ada sedih dan ada pula gembira dan seterusnya.

Sahabat ! itulah proses kehidupan dalam kebersamaan, ikatan yang dijiwai untuk saling memahami, ada saat kita dominan dan ada saat kita mengalah, ada saat kita berdiam dan ada saat kita bicara, ada saat kita menghibur dan ada saat kita menasihati, ada saat kita salah dan ada saat kita minta maaf, inilah tanda bahwa kita tidak sempurna dan kebersamaan itulah yang menyempurnakannya. Spirit untuk selalu bersama sampai menua bersama menjadi tekad dan doa menjalani kehidupan dalam kebersamaan tersebut.

Sahabat ! Kita tentu punya pengalaman masing-masing, dan tentu tidak sama dengan apa yang saya ceritakan di atas, akan tetapi bagi sahabat yang sudah bisa mempertahankan kebersamaan itu sampai sekarang, mesti bersyukur atas yang sudah diraih, sambil mempertahankannya sampai akhir hayat, bait puisi Mas Petir di atas meraih kebersamaan (baiti=rumahku) sebagai SURGA menjadi visi dalam kebersamaan, dan apa yang dikatakan Maia sudah semestinya kita alami bersama dalam perjalanan usia ini kita “SEMAKIN TUA SEMAKIN BAHAGIA”.

Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *