Ratusan Guru Berbaju Adat Warnai Upacara Hardiknas di Banjarbaru

Banjarbaru, Duta TV — Dengan mengusung tema “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru menggelar upacara Hari Pendidikan Nasional di lapangan SD Negeri Dua Loktabat Selatan pada Jumat pagi (02/05/2025).
Apel peringatan Hardiknas tahun ini bernuansa berbeda karena ratusan guru yang menjadi peserta upacara mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah dan suku di Indonesia.
Pj Wali Kota Banjarbaru, Subhan Nor Yaumil, yang bertindak sebagai pembina upacara, menyampaikan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan inklusif. Subhan membacakan pidato Menteri Pendidikan dan menekankan pentingnya peran guru dalam proses pendidikan.
Usai upacara Hardiknas, Pj Wali Kota beserta unsur Forkopimda membubuhkan penandatanganan komitmen bersama terkait program Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB, dengan pola afirmasi zonasi dan melalui jalur prestasi, dengan harapan terciptanya objektivitas, transparansi, akuntabel, berkeadilan, dan tanpa diskriminasi saat proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026.
“Pada hakikatnya, pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa, tadi jua penandatanganan komitmen bersama program Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB,” terang Subhan Nor Yaumil.
“Untuk SPMB atau Sistem Penerimaan Murid Baru dengan sistem afirmasi zonasi dan melalui jalur prestasi,” ucap Dedy Sutoyo, Kadisdik Kota Banjarbaru.
Pada momentum Hardiknas kali ini, Subhan juga berharap peran guru tak lagi sebatas fasilitator pembelajaran, tetapi juga mentor dan konselor para murid. Selain itu, ia juga menyoroti berbagai langkah yang telah diambil oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sejak Oktober 2024, yang mencakup perbaikan tata kelola dan peningkatan kinerja guru, penerapan pembelajaran mendalam (deep learning), pelaksanaan tes kemampuan akademik, serta pengenalan materi coding dan kecerdasan buatan di sekolah.
Reporter: Suhardadi