Menteri Agama – PBNU Tak Bisa Intervensi Tewasnya Santri Gontor

Jakarta, DUTA TV — Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf angkat suara soal kasus tewasnya santri Pondok Pesantren Gontor berinisial AM (17 Tahun) yang diduga dianiaya sesama santri.
Yaqut mengatakan pihaknya telah memiliki keputusan menteri agama (KMA) terkait pesantren. Aturan itu, kata dia, telah terkandung upaya pesantren dalam melindungi para santri dan mengajarkan contoh yang baik.
“Kita sudah buat peraturan-peraturan semacam ini. Tapi kawan-kawan semua, kita harus tahu bahwa pesantren itu lembaga yang otonomi lembaga yang independen. Yang tidak bisa semua orang asal masuk ke dalamnya, enggak bisa,” kata Yaqut, Rabu (7/9).
Yaqut mengatakan pihaknya tak mudah untuk melakukan intervensi lebih jauh terkait internal pesantren. Sebab pesantren merupakan lembaga pendidikan independen dan tidak struktural di bawah Kemenag.
Karenanya, Ia mengaku tengah mempersiapkan berbagai pendekatan dan pengawasan untuk menyelesaikan persoalan tindak kekerasan di lingkungan pesantren.
Terpisah, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai tewasnya santri di Gontor sebagai kecelakaan. Ia mengatakan pihak Gontor pasti tak mudah untuk mengawasi para santrinya yang jumlahnya belasan ribu.
“Kita bisa bayangkan yang seperti pesantren Gontor yang santrinya sampai belasan ribu mana mengelola mengawasi sekian banyak santri tentu bukan hal yang mudah. Dan hal-hal seperti ini yang dalam perspektif ini tentu bisa kita katakan seperti semacam kecelakaan,” kata Yahya.
Yahya mengaku prihatin dan mendukung Gontor untuk mengatasi persoalan ini dengan baik. Ia pun menyerukan semua pesantren di lingkungan NU untuk lebih memperhatikan sistem pengawasan kepada santri-santrinya.(cnni)