Mahasiswa Minta Dilibatkan Dalam Pengawasan Pemilu

DUTATV BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerima banyak masukan dan kritikan perihal pengawalan proses pesta demokrasi yang sesuai harapan.

Meski dirasa maksimal, masih banyak terjadinya pelanggaran. Misal dugaan praktik politik transaksional meski sangat minim bukti. Hal ini ditengarai lantaran kurang maksimalnya pengawasan, sehingga perannya dituntut lebih inovatif dan tidak terjebak masalah teknis.

Inovasi lain ialah pelibatan komunitas tertentu, misal mahasiswa untuk turut aktif mengawal pesta demokrasi lima tahunan,  terlebih menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2020 nanti.

Pengamat politik Taufik Arbain mengatakan, fungsi Bawaslu yang sudah kuat harus lebih mengoptimalkam keunggulan dan integritas untuk menjaga marwah demokrasi.

“Bawaslu 2019 dia jauh lebih kuat. Misal Gakkumdu dalam satu kesatuan, ini sama menganalisa, tapi sayang tidak diketahui publik, sehingga tak ada pelaporan. Jadi money politik tak tahu siapa pelakunya. Keunggulan itu tidak dioptimalkan dengan baik, inovasi itu strategi, jangan terlalu banyak rapat,”ujar Taufik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah menyebut sangat memungkinkan pihaknya membuka partisipasi pengawas mandiri, sebab jika harus mengeluarkan anggaran akan ada kajian lebih lanjut.

“Terkait rekomendasi serta permohonan terlibat langsung, kalau pemantau tidak dianggarkan ke Bawaslu sangat senang. Jika ada anggaran tertentu kita kaji, apakah diboleh. Misal Bawaslu buka pengawasan partisipatif itu mandiri,”jelas Erna.

Dalam pengerahan masa relawan dan tim pemantau, mahasiswa siap membackup dan dilibatkan guna mensukseskan kontestasi Pilkada 2020 di Kalimantan Selatan.

 

Reporter : Fadli Rizki – Zein Pahlevi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *