Laka Balikpapan, Kemenhub : Pengusaha Cari Untung Dibanding Selamat

Jakarta, DUTA TV Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi berpendpaat kecelakaan truk kontainer di Balikpapan karena banyak pengusaha yang mengutamakan keuntungan daripada keselamatan. Karena itu, untuk pengawasan dinas kabupaten/kota setiap enam bulan sekali akan melakukan uji berkala.

“Uji berkala diawasi oleh kepolisan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Sesuai UUD seperti itu. Lebih luas lagi kepolisian. Polri tanpa dari kami bisa melakukan pengawasan,” katanya saat dihubungi Republika, Jumat (21/1).

Ia menegaskan, jika pengusaha sudah melakukan uji berkala kepada kendaraannya tidak bisa menjamin bulan berikutnya tidak ada kerusakan. Pengusaha dan pengemudi juga harus bekerja sama mengecek kendarannya.

“Yang lebih paham dan tau adalah para pengemudi. Layak atau tidak untuk menjalankan kendaraan. Harus di cek semua mesinnya. Kadang pengemudi mengabaikan hal itu. Lalu, pengusaha juga utamakan keuntungan daripada keselamatan,” kata dia.

Sesuai dengan amanat UUD 22 2009 aspek keselamatan terdapat beberapa institusi yang harus bekerja sama antara lain, Kementerian PUPR menyediakan jalan yang bagus, Polisi mengecek pengemudi dan Kemenhub bagian kendaraannya. Namun, pada kenyataannya untuk bekerja sama oleh semua pihak tidak mudah.

Selain itu, ia mengingatkan agar para perusahaan menjalankan SMK (Sistem Manajemen Keselamatan) yang dibuat oleh Kemenhub. Dalam SMK ada kegiatan pemeriksaan rutin dan berkala.

“Perusahaan harus peduli dengan keselamatan. Terlebih juga dengan pengemudi dalam kondisi prima atau tidak dan kendarannya juga,” kata dia.

Sebelumnya diketahui, Peristiwa kecelakaan beruntun melibatkan truk tronton bermuatan berat yang diduga mengalami rem blong terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pukul 06.15 WITA. Truk menabrak enam buah kendaraan roda empat dan 14 unit sepeda motor yang tengah mengantre di lampu merah Simpang Muara Rapak Jalan Sukarno-Hatta.

Dugaan awal truk mengalami rem blong, sementara geografis jalanan lurus menurun dari arah perbukitan. Dari kejadian tersebut, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kabid Humas Polda Kalimantan Timur diperoleh data korban hingga pukul 11.54 WIB tercatat empat orang meninggal dunia, satu orang kritis, empat luka berat, dan 17 luka ringan.(rol)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *