Ketua TP-PKK Kalsel: Mari Familiarkan Kata Stunting di Masyarakat

DUTA TV BANJARMASIN – Dinas kesehatan provinsi Kalimantan Selatan menggelar seminar nasional dengan tema pencegahan perkawinan usia dini dan stunting melalui 1000 hari pertama kehidupan (HPK) di ballroom Calamus Rattan Inn, Rabu pagi (03/07/2019).

Kegiatan ini sendiri turut dibuka secara resmi oleh ketua tim penggerak PKK Kalsel, Hj. Raudatul Jannah Sahbirin. Sementara itu dalam sambutannya ia mengajak kepada para peserta dan juga masyarakat agar turut memfamiliarkan kata stunting yang mana hal ini diharapkan agar masyarakat tau apa itu staunting dan dampak yang ditimbulkan. “Benar setiap ada kegiatan setiap ada interaksi setiap ada perkumpulan apa pun itu setiap moment tolong sentilkan dan sebutkan berkaitan dengan stunting ini karena stunting ini hilir hulunya banyak multi faktor sehingga kita berharap masyarakat semua pernah dengar stunting masyarakat tau apa itu stunting dan cirinya serta dampak negatifnya sehingga masyarakat akan termotivasi tergugah untuk mencegah anak-anaknya stunting dan itu juga mmembuat orang tua mencari tahu lebih dalam apa itu stunting,” ujarnya.

Ketua TP-PKK Kalsel, Hj. Raudatul Jannah saat memberikan sambutan

Senada dengan hal itu, Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. salah satu narasumber dalam seminar ini juga mengatakan bahwa masyarakat harus benar-benar tau apa itu stunting, tidak hanya tau kata itu tapi definisi lebih mendalam tentang stunting itu sendiri. “Stunting itu bukan sekedar kita melihat ada anak pendek tetapi ini bicara anak yang gagal tumbuh semenjak 1000 hari pertama kehidupan, jadi itu sejak hari pertama dikandung oleh ibunya sampai pol usia 2 tahun dan yang menjadi masalah adalah anak-anak ini tidak hanya soal tinggi badan tetapi juga kecerdasannya terganggu ditambah lagi setelah ia remaja ia beresiko menjadi gemuk dan beresiko mengidap penyakit metabolik dari yang stroke, hipertensi, diabetes dan lainnya. Tentunya yang terpenting disini adalah faktor gizi, orang pinter bukan makan yang dia doyan tetapi makan yang dia butuh,” tambahnya.

Kiri: Nurul Adhani, Kabid Promkes Dinkes Kalsel, Kanan: Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum.

Sementara itu, kepala dinas kesehatan prov kalsel H. M. Muslim mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya, atas dukungan yang terus diberikan ketua tim penggerak PKK Kalsel yang selalu bersinergi dalam hal apapun terutama soal kesehatan. “Terima kasih kepada ketua tim PKK Kalsel yang bersama-sama kita yang selalu hadir untuk berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kita. Kita juga ucapakan terima kasih kepada kementrian kesehatan yang sungguh luar biasa memberikan dukungan kepada kita dalam setiap kegiatan yang tidak pernah kita ragukan lagi,” ungkapnya.

Kadinkes Kalsel, H. M. Muslim saat memberikan sambutan

Berdasarkann data WHO stunting diperkirakan berpengaruh kepada 21, 9 persen dari 149 juta balita di dunia dan lebih dari 50 persen balita di asia menderita stunting. Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalansi balita stunting yang masih cukup lumayan tinggi.

Sementara itu berdasarkan Riskesdas 2018 balita stunting di Indonesia berada diangka 30, 8 persen ini merupakan angka yang cukup besar dan memiriskan untuk pertumbuhan generasi bangsa di masa yang akan datang.

Di banua Kalimantan Selatan sendiri angka stunting termasuk memprihatinkan dengan kisaran 33, 2 persen untuk itu percepatan eliminasi stunting banua harus benar-benar dipercepat. Meski begitu secara umum sudah terjadi penurunan angka stunting di banua meski belum terlalu signifikan.

Tim Liputan

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *