Kasus Kelangkaan LPG 3 Kg, Mahasiswa Turun Ke Jalan

Banjarmasin, DUTAT V Dengan berjalan kaki dari Masjid Sabilal Muhtadin, puluhan mahasiswa ini mendatangi kantor Pertamina cabang Banjarmasin, Rabu (3/3/2021) pagi.

Kedatangan massa yang mengatas namakan diri dari jaringan mahasiswa berdikari ini, terkait permasalahan kelangkaan dan tingginya harga jual gas elpigi tiga kilogram di masyarakat.

Mereka pun meminta pihak pertamina mengusut tuntas kasus ini mengingat permasalahan ini bukan masalah baru melainkan selalu terjadi berulang ulang.

“pertama tentang pengawasan lpg di banjarmasin, dan mahalnya harga, kita meminta pembaharuan sistem agar tidak terulang, sejak 2017 sampai 2021 terulang terus kelangkaan” Kata Fahrianoor selaku  Korlap Jaringan Mahasiswa Berdikari.

Pertamina : Sudah Ada 32 Ijin Pangkalan Dicabut 

Sementara itu pihak Pertamina yang diwakili oleh Sales Area Manager Pertamina Kalsel-teng Drestanto mengatakan, jika sejauh ini stok elpigi yang disuplai pertamina cukup untuk jumlah warga miskin sesuai data pemerintah. Dari data tahun 2020 lalu, Pertamina menyebut ada sekitar 32 pangkalan yang izinnya dicabut lantaran melakukan permainan dan penimbunan gas elpiji.

Namun untuk tingkat pengecer mereka mengakui sudah bukan wewenang Pertamina lagi untuk melakukan pengawasan. Pertamina pun berharap adanya kerjasama dari pihak Pemerintah dan Kepolisian untuk mengatasi permasalahan ini.

“dari surat edaran bapak pj gubernur agar masyarakat pengjasilan 1,5 jt tidak menggunakan lpg 3kg, kami meminta kesadaran masyarakat, cukup satu bulan 2,5 juta tabung 3 kg, sampai saat ini 32 pangkalan udah kita putus” tegasnya.

Pada aksi kali ini pihak kepolisian mengakui tidak terjadi kerumunan yang terlalu banyak. Untuk keamanan, Polresta Banjarmasin menurunkan sedikitnya 150 personel.

Reporter : Nina Megasari

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *