Gagal Ambil Alih Bangunan, Siswa & Siswi Bustanul Muhibbin Harus Belajar di Pendopo

Batola, Duta TV — Lantaran yayasan Taman Cinta Al Quran (TCA) tetap memilih bertahan di bangunan yang bersengketa, Bustanul Muhibbin, sekolah yang didirikan oleh pemilik lahan terpaksa harus menempatkan siswa dan siswinya belajar di pendopo-pendopo yang berada di areal halaman mesjid, tak jauh dari TCA.

Padahal sebelumnya, siswa dan siswi Bustanul Muhibbin yang memulai pembelajaran pada 2 Agustus tadi, direncanakan menempati bangunan yang saat ini digunakan 600 siswa TCA.

Namun karena sama-sama bersikeras hingga bergulir ke pengadilan, pihak yayasan TCA tetap bertahan di bangunan dengan status pinjam pakai, sedangkan Bustanul Muhibbin harus memulai pembelajaran dengan tempat seadanya, termasuk asrama atau pondok pesantren yang menggunakan rumah-rumah kosong di sekitar mesjid.

Meski demikian, salah satu wali murid mengaku tak keberatan dan berharap konflik bisa segera terselesaikan.

“Gak jadi masalah dimanapun gak jadi masalah kita. Kalau menurut ulun, mudahan keduanya dapat jalan yang tidak merugikan untuk keduanya, kasian siswa siswinya,” ujar Riri, wali murid Bustanul Muhibbin.

Saat ini, jumlah peserta didik di Bustanul Muhibbin mencapai 200 orang, terdiri dari siswa dan siswi tingkat RA, MI, MTS hingga MA. Namun lantaran gedung belajar yang direncanakan masih bersengketa, Bustanul Muhibbin diduga belum bisa mendapatkan izin operasional dari kementrian agama setempat.

Meski demikian, berdasarkan informasi, pembelajaran tetap boleh dilaksanakan, asalkan 3 tahun sebelum meluluskan siswa dan siswinya, Bustanul Muhibbin sudah memenuhi syarat untuk perizinan, yang diantaranya adalah keberadaan ruang kelas, pengajar, hingga mushola.

Tim Liputan : Barito Kuala

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *