Flu Babi Afrika Sudah Masuk Batam, Peternak Diminta Waspada

Jakarta, DUTA TV Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta kepada seluruh peternak di Indonesia untuk tetap waspada terhadap penyakit flu babi Afrika (African Swine Fever/ASF).

Nadia menyebut kewaspadaan itu perlu ditingkatkan terutama usai teridentifikasinya sejumlah babi di Batam, Kepulauan Riau yang terkena ASF pada akhir April lalu. Kendati demikian, Kemenkes mengklaim ASF disebut tidak menular ke manusia.

“Sampai saat ASF ini tidak membahayakan manusia karena tidak menularkan ke manusia. Tetapi tentu kita tetap waspada bila meng-handle ternak yang misalnya sakit,” kata Nadia, Rabu (10/5).

Nadia meminta agar pemilik peternakan selalu memastikan kebersihan kandang dan melengkapi peternak dengan sepatu boot dan sarung tangan. Kemenkes, lanjut Nadia, juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi temuan penyakit ini.

Nadia melanjutkan virus ASF ini juga mampu bertahan di lingkungan dan pada daging olahan seperti sosis dan bacon. Virus ini juga mampu bertahan dan menempel di pakaian seseorang yang melakukan kontak dengan babi yang terinfeksi ASF.

“Oleh karena itu, kalau ada hewan ternak sakit ASF terutama babi, segera dipisahkan dan bila mati jangan dijual ke pasar. Masyarakat diimbau tidak mendatangi perternakan dan tidak membeli daging hewan sakit,” ujar Nadia.

Singapura sebelumnya sempat menghentikan impor babi asal Pulau Bulan, Batam sejak 23 April 2023. Larangan impor itu dilakukan buntut temuan Badan Pangan Singapura/Singapore Food Agency (SFA) atas penyakit ASF pada sejumlah babi asal Batam.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid mengatakan larangan impor itu bisa merugikan peternak hingga Rp28 miliar. Ia menambahkan setiap harinya Batam mengekspor sekitar 1.000 ekor babi dengan nilai ekspor kurang lebih sekitar Rp 2 miliar.(cnni)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *