Erlangga, Anak Banjarbaru Idap Penyakit Misterius

DUTA TV BANJARBARU – Muhammad Erlangga (10) warga Jl Mistar Cokrokusumo Gang Bersama RT 13 RW 12 No 92 Sungai Besar, Banjarbaru hanya bisa tergolek lemah di kasurnya.
Erlangga mengidap penyakit aneh, dimana kondisi tubuhnya mengalami lumpuh serta penglihatannya berkurang. Kondisi itu telah berlangsung selama sepekan terakhir.
Orang tua Erlangga telah melakukan berbagai upaya pengecekan kesehatan di RS Idaman Banjarbaru dan RS Suaka Insan Banjarmasin. Hasil rontgen maupun CT Scan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun.
“Pertama dia mengeluh matanya nggak jelas. Waktu saya jemput dari sekolah dia masih normal kayak biasa. Waktu malam mau buang air kecil dan buang air besar katanya sakit tapi tidak mau keluar. Saya pikir usus buntu atau apa. Paginya saya bawa di ke rumah sakit, katanya in karena kencing aja ketahan. Lalu dipasang kateter dan pertunya normal kayak biasa,â€tutur Maria Ulfah, ibu Erlangga.
Saat ia bertanya apakah Erlangga perlu rawat inap, kata dokter tidak perlu. Mengenai keluhan pada penglihatan Erlangga, dokter menyarankan untuk mendatangi dokter spesialis mata. Namun saat diperiksa, tidak ada yang rusak, semua syaraf normal.  Ketika disuruh datang ke bagian bedahpun, mereka lakukan. Namun lagi – lagi dinyatakan tak ada yang salah dengan kesehatan Erlangga.
Namun yang mengherankan, Erlangga mengeluhkan bahwa ia tak lagi bisa melihat. Kemudian dokter menduga bahwa ada tumor ganas di otaknya. Namun untuk memastikan, dokter meminta dilakukan CT Scan. Setelah hasilnya keluar, tak ditemukan tanda – tanda penyakit di kepala Erlangga, dengan kata lain dia baik – baik saja.
Tak berhenti di situ, dokter juga menyarankan agar Erlangga diperiksa bagian tulang belakang, dikhawatirkan ada tulang yang retak sehingga berpengaruh pada penglihatannya. Lagi – lagi tak ditemukan keretakan atau kelainan pada tubuhnya.
Sejauh ini pihak medis tidak bisa mengetahui apa penyebab kelumpuhan yang diderita Erlangga. Saat ini kedua orangtua Erlangga terus berusaha untuk kesembuhan anaknya dan berharap uluran bantuan dari para dermawan. Mereka sudah tidak mampu lagi membawa Erlangga karena hanay berprofesi sebagai buruh bengkel panggilan dengan penghasilan tidak tetap.
Reporter : Fikry Izuddin Noor