Drama Baru Penculikan Anak di Kalsel

DUTA TV – Maraknya aksi penculikan anak di beberapa daerah, khususnya yang baru saja terjadi di Banjarbaru, membuat Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru mengeluarkan surat edaran No 421.3/0056/Set/Disdik tertanggal 15 Januari 2019 tentang himbauan waspada bahaya penculikan anak.

Surat edaran tersebut menekankan pada sekolah maupun orang tua/wali murid untuk memantau keberadaan siswa terutama saat jam pelajaran usai.
Isi surat edaran yang ditantangani Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Muhammad Aswan :
- Meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengawasan, perlindungan dan pengamanan di lingkungan sekolah masing – masing.
- Mewaspadi keberadaan orang asing atau orang yang tidak dikenal dengan gerak gerik mencurigakan
- Memberikan penjelasan kepada setiap peserta didik untuk tidak sembarangan berinteraksi dengan orang tidak dikenal
- Memantau dan mengawasi setiap peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah
- Menjalin komunikasi lebih intensif dengan orang tua/walimuris perihal kegiatan ang diikuti oleh siswa di sekolah
- Memantau peserta didik pada saat kegiatan pebelajaran berakhir
- Memastikan bahwa seluruh sista tetap berada di lingkungan sekolah jika belum dijemput orang tua/wali
- Menghubungi orang tua/wali yang terlambat untuk segera menjemput anak mereka
Awal tahun 2019 Kota Banjarbaru digegerkan oleh kasus penculikan AN, seorang siswa SMP 5 setempat dengan uang tebusan Rp 150 juta. Saat penculikan berlangusng, uang tebusan terus diturunkan oleh pelaku, mulai Rp 100 juta hingga akhirnya Rp 50 juta.
Hanya jeda beberapa hari kemudian, pelaku yang merupakan oknum Kepolisian, Briptu Andre Gunawan  berhasil ditangkap. Setelah sempat diamankan, diduga karena pengawasan yang longgar, ia berhasil kabur.
Dalam aksi kejar – kejaran, mobil pelaku menyerempet sebuah mobil di kawasan Sungai Sumba hingga masuk ke dalam kawasan hutan.
Dari keterangan, pengejaran ditangani langsung Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya. Hingga pukul 03.00 WITA dinihari, petugas mendapat informasi keberadaan pelaku yang meminta pertolongan ke warga karena dikeroyok orang.

Petugaspun mendatangi lokasi dan menemukan pelaku yang, sekali lagi, berusaha kabur. Petugas melumpuhkan korban dengan timah panas di kedua kaki oknum anggota Polri tersebut.
Drama baru penculikan anak kian menjadi kabar yang meresahkan warga Banua. Tertangkapnya pelaku penculikan AN tidak membuat kejadian ini pembelajaran bagi pelaku lain.

Beberapa hari belakangan terdengar kabar siswi kelas 5 SD di Satui, Tanah Bumbu menjadi korban penculikan. Sang anak sudah kembali ke orang tuanya namun sang pelaku tidak segera tertangkap. Berbekal photo pelaku, orang tua dan pihak Kepolisian segera menyebarkannya ke dunia maya, yang segera ditanggapi dengan serius oleh netizen.
Gambar serta pesan berantai mencari keberadaan pelaku penculikan ini segera tersebar. Dalam pesan tersebut tertulis agar siapa saja mengenali wajah pelaku. Untuk mengantisipai ia melarikan diri, bahkan para sopir angkutan umum diajak untuk bekerjasama.

Selang beberapa hari kemudian, kerja keras ini membuahkan hasil. Meski belum tersebar identitasnya, namun sang pelaku berhasil diringkus di tempat persembunyiannya di kebun karet Satui oleh pihak Kepolisian Satui Timur. Pujian untuk kecekatan aparatpun berdatangan dari warganet.
Citizen Journalism