Dipisah Jalan Tol, Warga Desa Lok Baintan Sulit Akses TPA

Barito Kuala, DUTA TV Warga Desa Lok Baintan Dalam kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, mengeluhkan Keberadaan TPA yang sulit diakses oleh anak-anak di desa mereka. Pasalnya, untuk menuju TPA yang berada di seberang desa dan masuk dalam wilayah Kabupaten Barito Kuala, anak-anak harus menyeberangi dan melewati Jalan Tol.

Kondisi itu dinilai cukup membahayakan, menyusul Jalan Tol Gubernur Syarkawi kerap dilalui angkutan besar. Kepada wakil rakyat dari dapil mereka Haji Gusti Abidinsyah, warga meminta dewan turut serta mendorong pembangunan TPA di desa mereka.

Apalagi keberadaan TPA, menjadi pendukung penguatan keagamaan sejak dini, dimana menjadi implementasi dari ideologi pancasila yang kerap disosialisasikan wakil rakyat dari Rumah Banjar kepada konstituennya.

Sementara, anggota dewan dari komisi III ini, menyarankan warga agar pengelolaan TPA diserahkan ke desa, sehingga bisa dibantu maksimal melalui dana desa.

“Kita menginginkan TK Al-Qur’an kan disana ada dua desa jadi maksud kami di desa Lok Baintan Dalam ada TK Al-Qur’an yang ada cuman di RT 2 RT 3 terpisah oleh Jalan Tol jadi maunya kami dibangun di RT 3. Jauh maksud kami biar di lokasi kami bisa ada peminatnya banyak,” ucap Abdul Sani, Warga Lok Baintan Dalam.

“Jadi tadi ada disampaikan oleh ketua RT mengenai masalah TK Al-Qur’an selama ini dikelola dua Kabupaten Desa Halayung Batola dan desa Lok Baintan Dalam Kabupaten Banjar sekarang mereka mencoba menggeser ke Lok Baintan Dalam cuma persoalannya ini adalah milik warga saya tadi menyarankan dikelola oleh desa dan dialihkan menjadi aset desa jadi desa bisa membantu pembangunan dan guru-gurunya,” ucap Gusti Abidinsyah, Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel.

Tak hanya terkait pengelolaan TPA, dalam sosialisasi ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan, politisi Demokrat ini juga membentengi masyarakat, agar tidak terpengaruh isu-isu menyesatkan menjelang pelaksanaan pemilu 2024. Salah satu yang dihadirkan sebagai narasumber yakni pakar politik, sosial dan budaya dari Fisip ULM Taufik Arbain.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *