Cara Tepat ‘Menjemur’ Bayi

Banyak dokter yang menyarankan untuk menjemur bayi sejak dilahirkan. Bagi bayi, sesi ‘menjemur’ ini cukup efektif untuk mencegah penyakit kuning. Namun selain itu, paparan sinar matahari pagi juga dibutuhkan bayi dalam pembentukan vitamin D.

Selain membantu penyerapan kalsium, vitamin D membantu tubuh menyerap fosfor, mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan gigi, meningkatkan kekebalan tubuh, hingga meningkatkan produksi hormon ‘bahagia’ serotonin.

Hanya saja, untuk mendapatkan manfaat sinar matahari secara maksimal, ternyata tak bisa asal menjemur bayi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sesi menjemur benar-benar memberi manfaat sehat.

1. Waktu
Jemur bayi antara pukul 7-8 pagi atau sesuaikan dengan waktu terbitnya matahari. Satu jam setelah matahari terbit dinilai sebagai waktu terbaik.

Paparan sinar matahari setelah pukul 9 pagi dinilai cukup menyengat dan berpotensi menimbulkan iritasi pada kulit bayi. Pasalnya, kulit bayi masih sangat sensitif dan mudah ‘terbakar’ sinar matahari yang menyengat.

2. Pakaian
Banyak orang tua yang melepas semua pakaian bayi saat sesi menjemur. Padahal, tanpa perlu melepas seluruh pakaian bayi, manfaat sinar matahari pagi sudah bisa dirasakan.

Baiknya hindari untuk melepas semua pakaian bila usia bayi kurang dari 3 bulan. Sebab, bayi baru lahir rentan kedinginan.

3. Lokasi
Anda bisa duduk memangku bayi di dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung atau tempatkan bayi di ruang dengan paparan alami sinar matahari.

Hindari untuk menjemur bayi dari balik kaca yang tertutup. Sebab sinar ultraviolet yang dibutuhkan untuk memproduksi vitamin D tidak mampu untuk menembus kaca jendela atau kaca mobil. Agar mata bayi tak silau, manfaatkan penutup mata khusus bayi atau gunakan kain kecil.

4. Durasi
Tak perlu lama-lama, menjemur bayi baru lahir cukup dilakukan selama 10-15 menit saja. Riset para dokter di University College of Medical Sciences, New Delhi, menemukan paparan sinar matahari selama 30 menit dalam seminggu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D saat bayi berusia enam bulan.

“Ini bisa membantu meningkatkan kadar vitamin D pada bayi tanpa suplemen atau susu formula,” kata Dheeraj Shah, profesor pediatrik di University College of Medicine Sciences sekaligus penulis.

5. Usia
Tak ada patokan usia untuk mulai menjemur bayi. Anda bisa menjemur bayi di usia 0-6 bulan. Namun, untuk bayi yang berusia kurang dari enam bulan, baiknya sesi menjemur dilakukan ketika matahari baru saja terbit.

Melansir dari laman Feedy TV, skulit bayi baru lahir masih begitu tipis dan sensitif terhadap sinar matahari. Melanin pada kulit pun jumlahnya masih kecil. Padahal melanin berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari dan memberikan warna pada kulit, rambut dan mata.

 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *