Belajar Membaca Kitab Kuning Dengan Metode Amtsilaty

DUTA TV TANAH LAUT – Membaca kitab kuning atau kitab gundul merupakan hal yang wajib dipelajari oleh santri di pondok pesantren, seperti para santri di Pondok Pesantren Sirajul Huda kelurahan Karang Taruna kabupaten Tanah Laut, yang belajar membaca dan memahami kitab kuning dengan menggunakan metode amtsilaty.

Membaca kitab kuning berfungsi melatih para santri untuk dapat mengerti makna dari kitab tersebut, bagi para santri belajar kitab kuning bukan merupakan hal yang mudah, karena kitab tersebut merupakan kitab gundul yang tidak ada tanda baca atau harokatnya.

Untuk bisa membaca kitab kuning para santri harus membaca perkalimat dalam Bahasa arab, kemudian diterjemahkan oleh ustadz atau pengajar, materi pembacaan kitab kuning dengan metode amtsilaty terbukti efektif, karena selama kurun waktu 6 bulan, para santri sudah khatam atau fasih membaca kitab kuning.

“Belajar dengan amtsilaty paling cepat 6 bulan, tapi kalo orang biasa kira-kira sekitar 1 tahun, kendala kalo saya sendiri dulu belajar kitab nya itu tidak paham, baru paham nya disaat sudah praktek,” kata Ahmad Fikri, salah satu santri Pondok Pesantren Sirajul Huda.

Ahmad Fikri, salah satu santri Pondok Pesantren Sirajul Huda

 

Metode amtsilaty lebih memudahkan anak untuk membaca kitab kuning, amtsilaty merupakan langkah awal untuk mempelajari kitab kuning karena materi belajar kitab kuning memiliki beberapa tingkatan, dan para santri akan lebih memahami makna kitab kuning jika di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Reporter : Suhardadi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *