Bandara Gusti Syamsir Alam Dikembangkan Jadi Bandara Transit

DUTA TV KOTABARU – Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bersama pemerintah kabupaten Kotabaru menyepakati rencana pembangunan dan pengembangan bandara Gusti Syamsir Alam selama 20 tahun ke depan.

Secara bertahap pemerintah pusat akan melakukan pembangunan baik dari sisi darat maupun udara, seperti perpanjangan dan pelebaran runway atau landasan pacu untuk menampung pesawat berbadan lebar.

Bandara Gusti Syamsir Alam sendiri akan dikembangkan menjadi bandara transit, hal ini mengingat posisi Pulau Laut yang tepat di tengah-tengah kepulauan Indonesia, sehingga operator pesawat dapat mengambil penumpang yang tujuannya dari utara ke selatan dan dari timur ke barat maupun sebaliknya.

 

Tak hanya itu, bandara Gusti Syamsir Alam bisa menjadi alternatif jika ada bandara lain di sekitarnya yang mengalami keadaan darurat karena terdampak bencana, seperti saat ini bandara Syamsudin Noor yang terganggu kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

“Dalam MoU itu siapa buat apa dan tentang jawab sebatas mana secara detail tentang jawab pemerintah pusat untuk membangun, terkait pembebasan lahan kewenangan Pemda, tapi tidak menutup kemungkinan Pemda dapat juga membangun bandara”, ujar Ferdinan Nurdin kepala bandara Gusti Sjamsir Alam.

Ferdinan Nurdin kepala bandara Gusti Sjamsir Alam

Dalam rencana pembangunan dan pengembangan bandara Gusti Syamsir Alam 20 tahun ke depan, landasan pacu pesawat akan diperpanjang dari saat ini 1.650 meter menjadi 2.600 meter.

Perpanjangan ini akan menabrak jalan nasional di depan bandara lantaran sempitnya lahan, mau tak mau jalan harus dialihkan dan pemkab Kotabaru pun telah menyiapkan akses jalan alternatif melalui Poltek Kotabaru menuju desa Gunung Sari.

“Tahun depan jalan itu akan kita lebari sampai 12 meter, dari simpang Pelindo sampai sambungan ke jalan masuk Poltek, karena jalan akan kita pindahkan seiring perpanjangan runway bandara di Stagen”, ungkap Sayed Jafar bupati Kotabaru.

Sayed Jafar bupati Kotabaru

Sebagai negara kepulauan transportasi udara di Indonesia sangat penting dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di samping itu pembangunan dan pengembangan bandara Gusti Syamsir Alam juga diperlukan untuk mewujudkan konektivitas.

 

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *