30 Ribu Ha Lahan Rawa di Kalteng Tahun ini Diintensifikasi

 

DUTA TV – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan melakukan intensifikasi lahan rawa menjadi lahan sawah yang produktif seluas 30 ribu hektare (ha) di Kalimantan Tengah pada tahun ini.

Lahan tersebut sudah siap untuk dioptimalisasi menjadi tambahan area lahan sawah, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan mempersiapkan cadangan pangan. Terlebih, Badan Pangan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) telah memberi peringatan bahwa akan terjadi kekeringan yang mengakibatkan potensi krisis pangan.

“Peringatan FAO akan kekeringan dan krisis, karena itu kita mempersiapkan cadangan. Cadangan yang paling siap bukan lahan gambut, melainkan lahan rawa mineral. Itu yang dianggap memungkinkan untuk kita intervensi,” kata Mentan Syahrul dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (22/06).

Dari total lahan seluas 164.598 hektare di Kalimantan Tengah, terdapat lahan intensifikasi atau lahan yang sudah ada (eksisting) namun masih membutuhkan bantuan sarana produksi (saprodi) produktivitasnya meningkat dengan seluas 85.456.

Sementara lahan ekstensifikasi adalah lahan perluasan baru yang masih membutuhkan penggarapan dengan mencetak sawah baru seluas 79.142 hektare. Lahan ini sudah memiliki sistem pengairan primer dan sekunder.

“Kemungkinan intervensinya di tahun 2021. Yang sudah siap ada itu 30.000 hektare yang kita intervensi di situ,” kata Mentan.

Tahun ini pemerintah akan fokus untuk melakukan intensifikasi lahan seluas 30.000 ha, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Kementan yang mengalami pemangkasan hingga Rp7 triliun untuk realokasi program penanganan COVID-19.

Ada pun biaya yang dibutuhkan untuk pemanfaatan lahan rawa menjadi area sawah produktif yakni sebesar Rp 5,44 juta per hektare, sehingga total kebutuhan anggaran untuk rencana tersebut sebesar Rp 2,55 triliun.(ern/antara)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *