Universitas Islam Se Asia Tenggara Perdalam Mahzab Imam Syafii

Banjarmasin, DUTA TV — Universitas Islam Se Asia Tenggara, memperdalam Mahzab Imam Syafii, dalam international conference di UIN Antasari Banjarmasin, Selasa pagi. Pasalnya, hampir semua Universitas Islam di asia tenggara termasuk Indonesia, bermahzab tersebut.

Dalam konferensi internasional ini, hadir para pimpinan universitas dari asia tenggara meliputi Brunei Darussalam, Thailand hingga Malaysia.

Rektor UIN Antasari Banjarmasin mengakui, konferensi ini dinilai penting dalam penerapan hukum islam di masyarakat. Pasalnya, dalam seminar ini mendiskusikan terkait adaptasi, transformasi serta tantangan kedepan bagi universitas islam.

Selain konferensi international, juga dilaksanakan general meeting of Asian Islamic Universities Association, yang tujuannya melahirkan pemikiran ilmiah terkait hukum islam mahzab Imam Syafii, termasuk program para angggota.

“Jadi hari ini ada konferensi internasional tentang mahzab syafii di asia tenggara adaptasi transformasi dan tantangan kedepan ini kita bicarakan bersama dengan berbagai universitas di asia tenggara yang nanti pembicara utamanya masing-masing universiti karena memang praktek islam ajaran islam di asia tenggara hampir semuanya bermahzab imam syafii ini penting untuk belajar dan bagaimana perkembangan kedepan. Berharap kegiatan ini melahirkan pemikiran ilmiah yang bermanfaat terkait dengan hukum islam mahzab syafii kedua program akan ditetapkandi masa akan datang bersama para anggota,” kata prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA, Rektor UIN Antasari Banjarmasin.

“Ini bagus sekali atas inisiatif UIN Antasari dijadikan sebagai bagian dari aktifitas aiua berkaitan dengan doktrin imam syafii yang sangat releven dalam konteks islam nusanfa indonesia Malaysia, Bruney, Thailand, Filipine,” tutur Prof.Dr. Nordin Kardi, Sekretaris Aiua.

“Bagaimana perkembangan mahzab syafii di Malaysia mahzab ini sudah melekat di nusantara sama dengan ajaran melayu sriwijaya majapahit Dsb ada beberapa mahzab yang ada tapi tetap Mahzab Imam Syafii juga sesuai dengan wajah nusantara,” kata Dr. Mohd Zulfahmi Mohamad, Narasumber.

Selain dari Malaysia, dalam konferensi international ini turut dihadirkan narasumber dari 3 negara yang menjadi peserta, termasuk Muhammad Iqbal dari UIN Antasari Banjarmasin, Profesor Doktor Shukree Langputeh Dari Fatony University Thailand dan Doktor Hafini Bin Mahmud dari Unissa Brunei Darussalam. Konferensi internasional ini digelar selama 3 hari.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Asiah

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *