TNI Tambah 4 Kapal Perang di Natuna Setelah Jet F-16

DUTA TV – Selain empat pesawat jet F-16 yang telah meluncur, TNI menambah armada kapal perangnya di perairan Natuna kapal perang itu dikerahkan untuk memperkuat pertahanan. Kapal-kapal itu punya kemampuan anti-kapal selam dan anti-serangan udara.

“Empat kapal sudah sampai di lokasi, saat ini total ada delapan kapal,” kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) I, Letkol Laut (P) Fajar Tri Rohadi, kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).

Soal nama-nama kapal tersebut, pihak Koarmada I memilih merahasiakannya untuk sementara waktu. Namun secara umum, delapan kapal yang tengah berada di laut Natuna berjenis light corvette, frigate, dan oiler (tanker).

“Korvet punya kemampuan (pertahanan) di permukaan, anti-kapal selam, anti-serangan udara, serangan udara. Namun ini bukan operasi tempur, hanya mengusir kapal,” kata Fajar.

Contoh korvet adalah KRI Tjiptadi 381. Selain itu, ada kapal jenis frigate yang juga punya kemampuan pertahanan udara. Ukuran kapal dan persenjataan jenis frigate lebih besar ketimbang korvet.

Kapal jenis frigate lazim disebut sebagai destroyer dalam militer Inggris. Contoh kapal frigate adalah KRI Usman Harun 359 dan KRI John Lie 358. Selain kapal korvet dan frigate, ada kapal oiler (tanker) untuk mengisi bahan bakar kapal-kapal lainnya yang berpatroli di Natuna.

Perihal penambahan armada tempur di laut tapal batas ini, sebelumnya diberitakan, empat jet tempur F-16 telah meluncur dari Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru ke Natuna. Pesawat tempur F-16 itu akan melaksanakan operasi Lintas Elang 20.

Pergeseran 4 pesawat tempur F-16 ke Natuna merupakan perintah dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Meski demikian, menurutnya, ini merupakan latihan rutin. Mencuatnya isu Natuna ini merupakan buntut klaim China atas kawasan perairan tersebut.

 

Sumber : news.detik.com

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *