Tertinggi Angka Stunting, Dinkes Kumpulkan Kader Posyandu kab. Banjar

Kabupaten Banjar, DUTA TV — Belasan Kader Posyandu Kabupaten Banjar ini, dikumpulkan dan diberikan pengarahan khusus oleh ketua TP PKK Kalsel, Selasa pagi. Pasalnya, angka stunting di Kabupaten Banjar, termasuk dalam 5 besar daerah yang mengalami kenaikan dengan angka tertinggi di tahun 2021/ mencapai 40,2%.
ketua TP PKK Kalsel Hj. Raudhatul Jannah menilai peran Kader Posyandu dinilai sangat penting, lantaran sebagai pintu utama dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting di banua.
Pasalnya, pada posyandu itulah kader sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah, bisa menggerakkan masyarakat, baik ibu hamil atau yang memiliki balita untuk dicek kondisi kesehatannya dan penerapan pola hidup sehat berupa pemberian gizi seimbang, mulai dari dalam kandungan hingga 1.000 hari masa kehidupan.
“Alhamdulillah dengan orientasi ini menambah bekal dan pengalaman mereka menguatkan lagi kita berharap agar semakin proaktif termotivasi untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan menggerakkan masyarakat terutama posyandu yang punya balita dan ibu hamil agar rajin ke posyandu dan agar menjaga kesehatan diri dan lingkungan kira upayakan masyarakat paham terkait stunting dan upaya yang dilakukan mencegah stunting makanya harus lebih semangat lagi untuk menuntaskan masalah stunting di kalsel,” ucap Hj Raudhatul Jannah, Ketua TP PKK Kalsel.
“Jadi semuanya akan kita kasih masukan informasi pengetahuan dan keterampilan tentang posyandu ini juga berhubungan dengan pencegahan dan percepatan penurunan stunting karena di Posyandu ini adalah awal untuk menscreaning atau menjaring jangan sampai anak balita terkena stunting kira jaring dulu ini untuk mencegah dan mempercepat temuan stunting jadi Kader ilmunya meningkat ini akan jadi dasar dan pondasi terutama di Posyandu di desanya untuk menangkal stunting di masyarakat,”kata Abdul Basit, Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kalsel.
kendati ada 5 kabupaten kota di Kalsel termasuk Kabupaten Banjar yang mengalami peningkatan angka stunting, namun secara nasional angka stunting di Provinsi Kalsel terus mengalami penurunan, baik bersasarkan data EPPGBM atau elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat, maupun survei status gizi balita indonesia atau SSGBI tercatat, angka stunting data EPPGBM tahun 2019 18, 98% tahun 2020 12,2% dan tahun 2021 10,64 % sedangkan berdasar data SSGBI di tahun 2019 sebesar 31,75% di tahun 2021 menurun jadi 30,0%.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti