Teknologi Lahan Basah 5.0 Dikembangkan Untuk Perikanan Kalsel

Banjarmasin, DUTA TV Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mendukung pengembangan teknologi perikanan lahan basah 5.0 untuk pengembangan ekonomi kerakyatan terutama meningkatkan kesejahteraan nelayan. Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat membuka seminar Internasional dan Pertemuan Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) Ke-13 yang dilaksanakan secara virtual di Banjarbaru, Senin (20/9) lalu.

Pada seminar yang menghadirkan pembicara dari perguruan tinggi Indonesia dan sejumlah negara, yaitu USA dan Italia tersebut, gubernur menyampaikan, tema ini sangat relevan di situasi pandemi Covid-19.

Menurut gubernur, pengembangan teknologi perikanan lahan basah ini tidak saja memperhatikan aspek pembangunan ekonomi, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan mengedepankan kearifan lokal.

Sehingga kegiatan yang dijalankan dapat lebih membumi serta dapat memotivasi keterlibatan masyarakat.

Kalsel memiliki sumber daya kelautan sampai dengan 12 mil laut di lima kabupaten pesisir laut. Kalsel potensi sumber daya perikanan daratan yang terdiri dari sungai, waduk, rawa, danau, dan genangan air yang tersebar pada 13 kabupaten/kota.

“Penting saya sampaikan dalam forum ilmiah ini pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan, harus memberikan dampak besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama para nelayan,” tegasnya.

Warga Kalsel termasuk masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan, terutama ikan lokal yang habitat hidupnya berada di lahan basah. Posisi Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Kalsel di masa pandemi Covid-19 tetap berada di atas rata-rata AKI regional kalimantan dan AKI nasional.(ant)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *