Stafsus Gubernur Kalsel Diskusikan Gagasan Kampung Budaya Banjar

DutaTV – Banjarbaru. Diskusi dari gagasan yang menarik dibahas bersama oleh Staf Khusus atau Stafsus Gubernur Kalimantan Selatan dalam pertemuan rutinnya pada setiap hari selasa dan kamis di kantor sekretariat Daerah Kalimantan Selatan di Banjarbaru. Diskusi kali ini dikemas menjadi diskusi akhir tahun membahas tentang kebudayaan yang menyangkut Kampung Budaya.

Stafsus mendiskusikan isu-isu kebudayaan untuk menjadi kebijakan kebudayaan pada era Paman Birin yakni  kebijakan Kampung  Budaya. Masalah kampung budaya dianggap penting bagi Banua Kalsel dalam kacamata Stafsus karena didasari oleh 3 hal yaitu pertama kondisi global mengharuskan daerah mendorong kebudayaannya tetap resisten dan menjemput zaman sehingga para generasi pemangku kebudayaan dan masyarakatnya tetap eksis. Kedua bangsa Indonesia mengharuskan menuju era inovasi dan kreasi kekuatan budaya dan sumberdaya sebagai pilihan kebijakan dalam peningkatan pendapatan Negara atau PAD dan kesejahteraan masyarakat . Ketiga jiwa pemimpin Kalsel Paman Birin yang selalu melalukan pengarusutamaan kebudayaan lokal sebagai modal sosial untuk membangun daerah yang berorientasi pada penguatan modal ekonomi, modal historis dan modal sosial itu sendiri,  khususnya kebudayaan Banjar yang bersanding dengan kebudayaan lainnya bergerak untuk kemajuan daerah. Pilihan kebijakan kebudayaan ini pada pendekatan pelestarian dan pengembangan.

Desain Masjid Bambu (sumber capture foto – Youtube Angga Rinaldi)

Kebijakan kampung Budaya ini akan mengintegrasikan dengan kebijakan pembangunan Balai Rakyat sehingga tidak sekadar menghadirkan fisik tetapi adanya partisipsi publik, Pemangku budaya yang menjadikan kampung budaya itu hidup dengan dukungan landscape yang ada, kawasan budaya, komunal dan kelembagaan atau pranata pendukungnya. Tahap awal terdapat dua kampung, yaitu di Kampung Barikin Hulu Sungai Selatan dan Kampung Sei Jingah di Banjarmasin.

Staf khusus Gubernur diketuai oleh Mantan Bupati Tabalong yang juga politisi Partai Golkar Kalsel H Noor Aidi dan diisi oleh para professional dibidangnya yaitu pengamat hukum dan praktisi media, H Syaifuddin, pengamat politik Fisip ULM Apriansyah, pengamat kebijakan publik Fisip ULM Taufik Arbain, mantan Ketua KPU Kalsel Samahuddin Muharram, Agus Mawardi dan Rizal Akbar.

Desain Masjid Bambu  (sumber foto Instagram Dinas PUPR)

Paling tidak ide dan gagasan ini bisa diemplementasikan oleh dinas-dinas terkait dan mengajak menyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai budaya masyarakat kita di Banua ini. (red)

Helman

Uploader.

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *