Ratusan Warga Batak Muslim se-Kalsel Gelar Halal Bihalal

Banjarbaru, Duta TV Sebagaimana dengan tradisi umat Muslim, kegiatan Halal Bihalal Kekeluargaan Bona Bulu Kalsel diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan arti ayat yang dibaca. Kegiatan ini dibawakan oleh dua muda-mudi, anak dari anggota Bona Bulu Kota Banjarbaru.

Setelah itu, kegiatan pembuka dilanjutkan dengan tarian Maronang Onang dari Tapanuli Selatan yang menggambarkan keceriaan para muda-mudi dalam hubungan bersosialisasi di masyarakat. Kemudian dilanjutkan sejumlah tarian kreasi khas budaya Batak, baik Batak Toba maupun Karo.

Kegiatan seni tari dan budaya itu tetap diadakan untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya Batak kepada generasi muda dan anak-anak dari anggota Kekeluargaan Bona Bulu. Karena selain banyak yang tidak pulang kampung, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkenalkan budaya kepada generasi penerus.

Tidak melulu mengenalkan budaya kepada generasi muda atau mengobati rindu kampung halaman, Halal Bihalal mengutamakan jalinan silaturahmi. Dan yang utama sebagai umat Muslim adalah siraman rohani atau tausiah agama yang disampaikan Al Mukarrom H. Jam’an HD, di mana meminta ampun kepada Allah SWT lebih mudah, hanya dengan beristigfar dan tidak mengulangi perbuatan. Sedangkan kepada sesama manusia, harus meminta ampun langsung. Halal Bihalal menjadi mediator untuk saling memaafkan.

“Meminta ampun kepada Allah SWT lebih mudah,” ungkap beliau.

Sementara itu, Ketua Bona Bulu Kalsel, H. Faisal Lubis, menuturkan kegiatan Halal Bihalal menjadi penyambung silaturahmi warga Batak Muslim di Kalsel, sekaligus mengobati kerinduan kampung halaman dengan sajian kesenian yang dibawakan muda-mudi, untuk mempertahankan kesenian di perantauan.

“Ini bagian dari silaturahim dan mengenalkan kebudayaan,” kata Nikmat Pasaribu dan Faisal Lubis, Ketua KBB Banjarbaru dan Ketua KBB Kalsel

“Selain siraman rohani, kita gelar seni dan budaya Batak,” ucap Rizal Siregar, Ketua Panpel.

“Sudah dua kali ikut menampilkan tarian, senang,” ujar Nurhasanah Pakpahan, Penari.

Kerinduan warga Bona Bulu Kalsel terhadap kuliner khas Batak juga terobati, karena untuk konsumsi disediakan kuliner daging rendang, ikan teri, dan ikan mas masak arsik. Selain itu, orang Batak terkenal cinta dengan kebudayaan, salah satunya dengan memberikan saweran kepada penari, yang bisa dimanfaatkan untuk pembinaan, dan acara ditutup dengan saling bermaafan.

Reporter: Tarida Sitompul

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *