Puncak Pesta Laut, Lembaga Adat Gelar Tradisi Prosesi Massorong Olo

Tanah Bumbu, Duta TV — Prosesi diawali dengan arak-arakan sesajen yang dibawa oleh pemangku adat dari darat menuju perahu besar Sandro dan diiringi alat musik kurung-kurung.
Kapal yang membawa Sandro bersama pemangku lembaga adat dan undangan berlayar ke tengah laut untuk menuju titik koordinat yang hanya diketahui oleh Sandro.
Rombongan Sandro dikawal ratusan parade kapal hias milik nelayan beragam ukuran. Mereka iring-iringan hingga berhenti persis di lokasi yang sudah tepat.
Di atas kapal, Sandro melakukan berbagai ritual, dari pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, menyembelih ayam, hingga melarung sesajen berupa makanan dan buah-buahan.
Sudah menjadi tradisi lazim, ayam yang sudah disembelih dan sesajen yang dilarung ke laut langsung diperebutkan warga pesisir. Mereka pun harus terjun ke dalam air dari atas kapal.
Ketua Lembaga Adat Ade Ogi Tanah Bumbu, Fawahisah Mahabatan, mengatakan prosesi adat Massorong Olo adalah bagian penting dari upacara Mappanretasi atau pesta laut, sebagai ungkapan syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil laut yang melimpah selama setahun. Momen ini selalu dilaksanakan oleh para leluhur masyarakat nelayan pesisir Pagatan, sehingga menjadi tradisi turun-temurun.
Massorong Olo merupakan bagian dari tradisi pesta pantai yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pagelaran tersebut. Ritual ini dianggap sebagai prosesi yang memberikan semangat dan daya tarik pengunjung untuk menyaksikannya secara langsung. Ia berharap melalui momentum ini ke depan pesta laut Mappanretasi di Pantai Pagatan ini bisa kembali masuk kalender pariwisata nasional, yakni Kharisma Event Nusantara atau KEN.
Dalam beberapa tahun terakhir, ritual ini sempat ditiadakan, tetapi kembali digelar pada pesta pantai 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Adat Ade Ogi. Prosesi ini pun mendapatkan sambutan ribuan pengunjung. Mereka tumpah ruah, baik di dermaga Pantai Pagatan maupun ikut ke tengah laut menggunakan perahu nelayan.
Sementara Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Eryanto Rais, mengajak menjadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa jati diri bangsa terletak pada budayanya.
Tim Liputan