Musim Panen, Masyarakat Dayak Meratus Gelar Aruh Bawanang

DUTA TV HSS – Aruh bawanang atau yang sering disebut aruh ganal adalah salah satu upacara adat masyarakat dayak meratus di Loksado kabupaten Hulu Sungai Selatan yang setiap tahunnya digelar saat lepas masa panen tiba, kegiatan ini juga sebagai bentuk wujud rasa syukur mereka terhadap yang maha kuasa dalam kepercayaan penduduk setempat atas hasil panen yang telah didapat selama 1 tahun ini.

Sementara itu, kegiatan yang diselenggarakan di balai adat malaris desa Loklahung, kecamatan Loksado ini pun menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, hal tersebut dikarenakan keunikan budaya yang dimiliki oleh masyarakat dayak meratus Loksado itu sendiri.

Bahkan dalam acara ini pengunjung juga disuguhkan dengan beberapa tarian khas seperti tari Banjar dan tari tandik balian, untuk menggiringi prosesi acara sembari membunyikan gelang hiyang yang menambah suasana semakin hikmat.

“Dalam rangka merayakan kelahiran batas banih, 3 kali beda-beda ada aruh salamatan, aruh hasil panen, yang sekarang ini hasil panen, nanti aruh peringatan semua nabi-nabi nanti tanggal 1 bulan September itu semua nabi-nabi diperingati, tidak satu nabi saja diperingati, disejarahi,” kata Ayal Kusal penghulu balai dayak Loksado.

Ayal Kusal penghulu balai dayak Loksado

“Berterimakasih dengan bumi, berterimakasih dengan air, berterimakasih dengan ambun, berterimakasih dengan angin, berterimakasih dengan giok yang memayungi hidup kita, berterimakasih dengan yang pencipta seisi alam yang satu, Tuhan yang paling kuasa, ini kan harus kita sebagai makhluknya jangan lupa berterimakasih dengan mencipta seisi alam,” ucap Mardiansyah tokoh masyarakat dayak Loksado.

Mardiansyah (kiri) tokoh masyarakat dayak Loksado

“Menurut saya sangat luar biasa kebudayaan ini ya, tentunya harus kita lestarikan budaya atau adat di Indonesia, dan baru pertama kali juga saya melihat,” kata Mayasari pengunjung asal Kotabaru.

Mayasari pengunjung asal Kota Baru

Dalam tradisi masyakat adat dayak meratus, acara ba’aruh sendiri dalam satu tahunnya di selenggarakan sebanyak 3 kali, dengan tujuan dan maksud serta prosesi yang berbeda – beda, sesuai dengan kepercayaan mereka.

 

Reporter : Muhammad Irfansyah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *