Pesta Adat Pemujaan Goa Temuluang Diharapkan Menarik Wisatawan

DUTA TV KOTABARU – Masyarakat suku dayak di desa Bangkalaan Dayak kecamatan Kelumpang Hulu, kabupaten Kotabaru belum lama tadi melaksanakan pesta adat pemujaan Goa Temuluang, pesta adat ini merupakan tradisi tahunan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen sarang burung wallet, di Goa Temuluang yang ada di desa Setempat.

Tahun ini acara berlangsung selama 6 hari masyarakat melakukan ritual dengan dipimpin tokoh adat yang disebut Balian, yang bertujuan memuji dan memohon doa.

Ritual dilakukan dengan memutari langgatan atau rangkaian janur tempat sesajen, dengan gerakan khas batandik sambil membaca mamang atau mantra

Tokoh adat bangkalaan dayak berharap acara ini ke depannya bisa menarik wisatawan.

Selain untuk mengenalkan tradisi, juga agar kegiatan tersebut berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Inginnya seperti pesta pantai di Pagatan wisatawan asing juga datang, pemerintah bisa mempublikasikan, beginilah pesta adat kami sehingga masyarakat bisa jualan kecil-kecilan, bisa menyejahterakan,” ungkap M. Jayadi, tokoh adat Bangkalaan Dayak.

“Ke depan pemerintah akan mengemas supaya lebih besar lagi untuk mengangkat acara ini, juga kondisi infstruktur jalan kita akan perbaiki,” tambah Sayed Jafar bupati Kotabaru.

M. Jayadi, tokoh adat Bangkalaan Dayak, bersama Sayed Jafar bupati Kotabaru
M. Jayadi (kiri), tokoh adat Bangkalaan Dayak, bersama Sayed Jafar (kanan) bupati Kotabaru

Tradisi pemujaan Goa Temuluang sudah ada sejak masa kerajaan Bangkalaan.

Goa Temuluang sendiri merupakan tempat yang sakral, dan menyimpan harta karun berupa sarang burung walet yang harganya mahal.

Pada zaman kolonialisme Belanda, sarang burung walet Goa Temuluang menjadi salah satu komoditas penting yang diincar penjajah.

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *