Perawat Dituntut Cakap Tentukan Diagnosa Triase Pada Pasien
DUTA TV BANJARMASIN – SDM profesional bagi para perawat yang bertugas dipusat layanan kesehatan dituntut optimal dalam mendiagnosa layanan bagi klien atau pasien untuk pemenuhan akses kesehatan, terlebih dalam kondisi kegawatdaruratan atau triase.
Dalam Pemenuhan hal itu, DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kabupaten Batola menggelar seminar keperwatan, serta tatalaksana pengisian Sim-K PPNI dan SKP Online, dari tuntutan tugas dan fungsi disebuah hotel di Banjarmasin, Sabtu (21/09/2019) pagi.
Selain peningkatan kapasitas keperawatan dalam mendiagnosa klien kegawatdaruratan, juga sebagai prasyarat dan lisensi jenjang akteditasi bagi petugas medis yang dituntut profesionalitas dalam kinerjanya.
Ketua DPD PPNI kabupaten Batola, Tarmaji memgatakan di bumi ijejela sendiri ada sebanyak 293 orang anggota PPNI, 153 orang diantaranya tenaga perawat PNS yang tersebar di rumah sakit ataupun sembilan Puskesmas di Batola.
“Peningkatan potensi, perawat tidak hanya bersekolah, salah satu cara yakni dengan seminar ini,” ujar Tarmaji.
“DPD PPNI melaksanakan seminar keperawatan, agar meningkatkan mutu kualitas perawat di Batola,” terang Ramli ketua pelaksana.
Di Barito Kuala dengan 9 pusat layanan kesehatan yang sudah terakreditasi, diakui syarat para SDM-nya harus menguasai triase atau kegawatdaruratan pada pasien, sehingga optimalisasi layanan medis di bumi ijejela dapat terlaksana maksimal.
Reporter Fadli Rizki