Peran Masyarakat Bisa Tekan Angka Kekerasan Anak di Kotabaru

DUTA TV KOTABARU – 9 kasus kekerasan terhadap anak ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, kabupaten Kotabaru dalam 4 bulan ini.

Tujuh diantaranya merupakan kasus baru, sedangkan dua lainnya merupakan kasus yang terjadi di akhir 2019. Dari jumlah itu kekerasan seksual paling menonjol dengan 7 kasus.

Kondisi itu tak berbeda jauh dibanding tahun lalu, dimana dari 43 kasus yang ditangani, kekerasan seksual terhadap anak mendominasi.

Maraknya kasus kekerasan terhadap anak di Kotabaru mendorong lahirnya krisis center layanan terpadu perlindungan perempuan dan anak di pengujung tahun lalu.

Krisis center ini bertujuan untuk memaksimalkan penanganan para korban,
di sisi lain pada tahun ini Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotabaru, mendorong pembentukan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di seluruh kelurahan dan desa.

PATBM yang terdiri dari berbagai unsur seperti keamanan, pendidik, dan PKK ini merupakan upaya melibatkan masyarakat dalam melakukan pencegahan dan penanganan lebih dini guna menekan jumlah kasus.

“Dibentuk PATBM dengan harapan kasus-kasus kekerasan baik KDRT atau seksual bisa ditekan dan ditangani lebih dini, mudah-mudahan ditindak lanjuti camat dan kepala desa,” kata Ida Rahimah, kabid Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Perempuan, dan Anak.

Sementara itu kasus-kasus yang muncul ke permukaan ini diyakini hanya fenomena gunung es. Hal itu karena kasus yang ditangani umumnya hanya yang dilaporkan ke polisi.

Selain itu juga ada keterbatasan dalam menjangkau para korban terutama yang berada di pelosok.

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *