Pengusaha Mebel Merana Akibat Kebijakan Tarif Trump

Cirebon, DUTA TV — Pemberlakuan kebijakan tarif Resiprokal AS yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump khusus di Indonesia mendapat reaksi dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Cirebon Raya.

Ketua HIMKI Cirebon Raya Eddy Sugiarto mengaku meski kebijakan tersebut ditunda 90 hari, sejumlah pengusaha khususnya mebel dan kerajinan masih wait and see. Ia memastikan kebijakan tersebut sangat memberatkan pasar khususnya industri mebel dan kerajinan di Indonesia.

“Dari data HIMKI Indonesia tercatat 53 persen pasar kerajinan dan mebel kita ke Amerika dan 32 persen dari Cirebon,” ujar Eddy, Senin (15/4/2025).

Ia mengatakan, hingga saat ini banyak buyer yang “berteriak” karena terkena imbas dari kebijakan tarif resiprokal AS ke Indonesia. Bahkan, kata Eddy, para buyer meminta seller atau pengusaha mebel di Indonesia untuk memantau progres upaya negosiasi dari pemerintah Indonesia.

Sementara itu, kebijakan yang ditetapkan Trump juga banyak ditentang warga Amerika sendiri. Salah satunya berasal dari para buyer yang sering mengimpor produk mebel dan kerajinan dari Indonesia.

“Buyer wait and see sementara kita atau seller mau kirim sekarang atau nambah orderan tidak berani karena belum tahu kejelasan tarifnya,” ujarnya.

 Persaingan dagang juga sudah mulai terasa sebelum Presiden Donald Trump memberlakukan kebijakan resiprokal. Pengusaha mebel dan kerajinan Indonesia kerap menghadapi persaingan dari China dan Vietnam.

Eddy mengaku, Vietnam menjadi pesaing berat dalam pasar industri mebel dan kreajinan karena negaranya bisa melakukan efisiensi. Bahkan, kata dia, informasi yang diperoleh dari member HIMKI, para buyer sebagian besar mengambil barangnya dari Vietnam.(lip6)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *