Pemangkasan Anggaran Pemerintah Berimbas ke Hotel dan Resto
![](https://dutatv.com/wp-content/uploads/2025/01/300125-hotel.jpg)
Yogyakarta, DUTA TV — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut sejumlah kementerian dan pemerintah daerah ramai-ramai membatalkan reservasi kamar yang mereka pesan pascaterbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana menyebut pembatalan reservasi untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) ini bahkan dikalkulasi mencapai 40 persen untuk perhotelan dan resto di wilayahnya.
“Pembatalan sampai 40 persen, itu (sepanjang) 2025. Dari kementerian langsung meng-cancel usai ada Inpres itu,” kata Deddy saat dihubungi, Rabu (29/1).
Menurut Deddy, gelombang pembatalan reservasi untuk MICE sebenarnya dimulai sejak November 2024 kemarin atau sewaktu wacana ‘diet ketat’ anggaran pemerintah mengemuka. Dampak serupa juga dirasakan sektor resto di DIY.
Padahal kontribusi pemerintah untuk MICE ini paling besar, bisa sampai 40 persen. Bahkan, terakhir sebelum November 2024 lalu menyentuh 50 persen.
“Kita ibaratnya baru mulai ambegan (bernafas), dari efek pandemi Covid-19 kemarin,” keluh Deddy.
Deddy pun meyakini, pemangkasan anggaran pemerintah yang berimbas pada anjloknya pemasukan hotel dan resto ini tentu akan merembet ke masalah operasional.
PHRI DIY, kata Deddy, jelas menyayangkan kebijakan pemerintah yang cenderung mengabaikan efeknya di sektor perhotelan. Dia meyakini hotel dan resto bisa pula mengambil langkah efisiensi demi bisa bernafas lebih panjang.
“Salah satunya dengan apa, dengan mengurangi tenaga kerja,” katanya.
“Kalau (usul) mindset pasarnya diubah, tidak semudah mengubah kebijakan Inpres itu. Karena kami punya ruang meeting itu investasi untuk MICE, kalau diubah kapling-kapling kamar, butuh waktu dan biaya,” sambungnya.
Deddy percaya bukan cuma perhotelan semata yang terimbas, tapi juga sektor UMKM, jasa transportasi, biro perjalanan, hingga event organizer yang cukup bergantung pada perjalanan dinas serta MICE kementerian maupun pemda.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan sudah ada penghematan Rp20 triliun dari pemangkasan acara-acara seremonial pemerintah. Salah satu yang dia tekankan adalah pengurangan perjalanan dinas.
Prabowo berpendapat anggaran negara bisa digunakan untuk program-program strategis. Misalnya, untuk memperbaiki gedung-gedung sekolah yang rusak.(cnni)