Pedagang Tanah Abang Minta E-commerce Ditutup, Kemendag : Tak Akan

Jakarta, DUTA TV — Kementerian Perdagangan merespons viral pedagang Pasar Tanah Abang yang meminta e-commerce juga ditutup menyusul pelarangan TikTok Shop di Indonesia.

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Rifan Ardianto menyebut pemerintah tidak mungkin menuruti permintaan pedagang Tanah Abang dengan menutup seluruh e-commerce di Indonesia.

“Kami dari sisi pemerintah juga tidak akan menutup e-commerce karena itu sesuatu hal bisnis, sarana perdagangan yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha,” ujar Rifan dalam media briefing di Kemenkeu, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

“Jadi, tetap pemerintah hanya akan mengatur penyelenggaraan e-commerce sehingga semua berjalan sinergi, baik (pedagang) offline dan online,” imbuhnya.

Rifan lantas memberikan solusi atas permintaan mustahil para pedagang tersebut, yakni mulai memanfaatkan teknologi informasi (IT). Ia menegaskan pedagang offline juga harus belajar menjajakan barang dagangannya secara daring.

Ia menyebut IT bisa memperluas akses pasar. Harapannya, barang-barang yang dijual pedagang yang mulai memanfaatkan e-commerce bisa laku sampai ke level internasional.

Terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan penutupan semua platform perdagangan digital tidak tepat. Namun, ia paham tuntutan tersebut merupakan bentuk amarah para pedagang Tanah Abang.

Teten pun menyebut pedagang di pasar tradisional sudah lama berjualan daring di hampir semua e-commerce. Menurutnya, ada sekitar 22 juta UMKM yang aktif berjualan daring.

“Itu tidak tepat, tapi kita bisa merasakan, itu kan ekspresi kemarahan mereka karena produk-produk UMKM dalam negeri yang dijual, tidak bisa bersaing dengan masuknya barang dari luar jadi bukan soal offline dan online,” katanya, dikutip dari Antara.

Tuntutan pedagang Tanah Abang ini viral di media sosial X hingga Instagram. Ada papan atau kardus bertuliskan “Tolong hapuskan TikTok Shop, Lazada, Shopee. Tolong kami, Pak”.(cnni)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *