Orangtua Harapkan PLDPI Jangkau ABK di Pelosok

Balangan, DUTA TVUpaya menyebarkan informasi terkait keberadaan unit yang menangani anak berkebutuhan khusus di Kalsel, terus dilakukan UPT Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) provinsi Kalsel.

Menggandeng dua psikolog dari UPT PLDPI Kalsel, kegiatan penyebaran dan sosialisasi deseminasi informasi dan komunikatif pendidikan, menyasar para guru dan orangtua ABK di kabupaten Balangan.

Dalam kesempatan ini, keduanya selaku narasumber, memberikan informasi dan edukasi terkait pendidikan transisi yang diberikan oleh UPT PLDPI Kalsel, kepada ABK yang mereka bina. Sehingga wadah ini juga bisa dimanfatkan para orangtua ABK yang anaknya memerlukan penanganan khusus sebelum dilepas di sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.

 “Untuk sebagai sosialiasi pengenalan bahwa siap terjuan ke masyarakat. Tujuan untuk menangani ABK di daerah supaya dapat pendidikan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Harapannya mampu bekerja sama dengan kami dan memiliki semangat untuk memberikan pengajaran yang layak kepada anak-anak. Kita memberi penerahan dalam artian anak ABK sama fasilitasnya diberi pemerintah, kalau bisa berkonsultasi dengan kami mengenai anak ABK anak asuh, mengenai program yang diberikan guru kepada anak ABK,” terang Dian Ayu Setyo Rini, Narasumber.

“Program ini sangat membantu mengedukasi saya selaku ortu yang memiliki anak ABK, jadi menambah informasi. Kesannya baik mengedukasi kami sebagai orangtua. Untuk kendala ortu yang tingal di daerah agar lebih mudah lagi menjangkau kami,” tutur Dewi, orangtua ABK.

Sementara, sosialisasi ini, mendapat tanggapan positif dari pemerintah kabupaten Balangan dalam hal ini Dinas Pendidikan Balangan.

“Pemkab Balangan melalui Disdik sangat mendukung, terdapat 34 satuan pendidikan program, pendidikan inklusi PAUD, SD, SMP, SMA, SMK. 2021 Kami akan membangun 2 pusat layanan pendidikan inklusi di 2 satuan pendidikan kami,” ujar Rafiul Amal, kabid SMP Disdik kabupaten Balangan.

Kegiatan ini juga diisi dengan tanya jawab baik itu dari guru maupun para orangtua ABK yang berhadir, seputar kendala ataupun keluhan mereka dalam hal penanganan ABK. Setelah kegiatan ini, diharapkan juga dibentuk UPT PLDPI di setiap kabupaten/kota, agar bisa menjangkau para ABK yang berada di wilayah pelosok.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *