Nelayan Di Pulau Curiak Diedukasi Pemanfaatan Rambai Dan Protokol Kesehatan

Barito Kuala , Duta TV – Di masa pandemi covid-19 ini, Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia terus melakukan inovasi untuk memperkuat konsistensinya dalam melakukan pemberdayaan lingkungan sekitar, yakni sosialisasi edukasi Konservasi Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah di Pulau Curiak Barito Kuala, Kalimantan Selatan, minggu (18/10).

Kegiatan kali ini, perwakilan warga yang tergabung dalam Perkumpulan Nelayan Peduli Lingkungan Pulau Curiak mengikuti edukasi pemanfaatan tanaman mangrove (rambai) dan manfaatnya yang langsung disampaikan oleh dosen program studi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat, Dra Hj. Sri Amintati M.Si. melalui virtual.

Selain diedukasi, perwakilan nelayan juga menyampaikan sejumlah manfaat tanaman rambai atau mangrove yang biasa digunakan untuk pengobatan tradisional seperti sakit perut, gatal-gatul, diare dan batuk.

“Daun rambai biasanya kita olah gasan obat saat kita sakit, selain itu iwak (ikan-red) juga makin banyak ditempat kita,” ujar Barnudin, wakil kelompok Nelayan Peduli Lingkungan Pulau Curiak Barito Kuala.

Para nelayanpun berharap ada bantuan dari pihak terkait untuk kapal yang lebih besar sehingga bisa membantu meningkatkan hasil tangkapannya. Selain itu, juga untuk membawa wisatawan jika hendak berkunjung ke tempat ini.

Amelia Rezeki, Pendiri Sahabat Bekantan Indonesia mengungkapkan sosialisasi ini sebagai bentuk pemberdayaan kepada masyarakat sekitar. Sekaligus sebagai edukasi penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Kiky Arianzah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *