Muhammadiyah : Awal Ramadhan 13 April

Banjarmasin, DUTA TV — Metode Muhammadiyah dalam menentukan satu Ramadhan atau awal puasa menggunakan sistem hisab atau ilmu astronomi perbintangan, yakni dengan dihitung bulan diatas ufuk.

Jadi Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadhan jatuh pada 13 April mendatang.

Pihak DPW Muhammadiyah Kalsel juga berpendapat, penetapan awal Ramadhan akan sama dengan pihak pemerintah nantinya, meskipun metode yang mereka gunakan berbeda. Pasalnya, pemerintah dalam hal penentuan awal Ramadhan sama dengan pihak Nahdatul Ulama, yakni dengan rukhyatul hilal atau melihat bulan, dan sidang isbat.

Terkait dengan solat tarawih, pihak Muhammadiyah belum menentukan apakah akan melaksanakannya pada tahun ini atau tidak. Pasalnya hingga saat ini, pandemi covid 19 masih terjadi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan. Bahkan angka kasus penularan masih terus bertambah.

“karena malam selasa bulan sudah tinggi 3 derajat maka besoknya hari selasa, adalah tanggal satu Ramadhan. Jadi insyaallah karena bulannya itu tinggi, 3 derajat maka akan sama dengan pemerintah. Sebab pemerintah makai rukyatul hilal, melihat bulan dan bila diatas dua derajat” Ucap Ketua DPW Muhammadiyah Kalsel Tajuddin Noor.

Sementara PLT Ketua PWNU Kalsel Nasrullah, untuk menentukan awal Ramadhan masih menunggu rukhyatul hilal dan juga sidang isbat bersama pemerintah. metode ini memang sudah umum dilaksanakan oleh organisasi besar seperti Nahdatul Ulama.

“NU secara umum melakukan rukhyatul hilal, rukhyat artinya melihat bulan dengan kasat mata, maka disitulah kita memulai ibadah puasa, atau awal bulan suci Ramadhan, selain itu kami mengikuti pemerintah dengan sidang isbat” katanya.

Sementara untuk penentuan satu syawal atau hari raya Idul Fitri, pihak Muhammadiyah sudah menentukan jatuh pada 12 mei 2021 mendatang.

Reporter : Zein

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *