KPH Hulu Sungai Gandeng IPPKH Bangun Wisata Edukasi Di HSS

Hulu Sungai Selatan, DUTA TV — Ratusan bibit pohon buah ditanam oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH Hulu Sungai beserta beberapa perusahaan yang telah memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan atau IPP-KH di kawasan persemaian di Desa Ambutun, Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Penanaman 600 bibit pohon buah ini dalam rangka program pembangunan lokasi wisata edukasi yang dikhususkan untuk masyarakat, baik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sendiri maupun daerah lainnya.

Sementara itu dalam penanaman kali ini, ada enam perusahaan yang terlibat. Salah satunya adalah PT. Bhumi Rantau Energi atau B-R-E anak perusahaan Hasnur Grup yang bergerak di bidang pertambangan batu bara yang telah menyediakan lahan dan bibit dalam pembangunan wisata edukali kali ini.

Program pembangunan wisata edukasi kali ini sekaligus dalam rangka ikut serta menggerakkan gerakan rovolusi hijau yang telah dicanangkan oleh pihak Provinsi Kalimantan Selatan.

“dulu disini ada lahan yg kurang produktif sekitar 4 hektar inisiatif dari dinas kehutanan Provinsi Kalsel bahwasanya untuk bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk semacam wisata edukasi kebetulan kita sudah mempunyai penyemaian yg sangat bagus kemudian kita mempunyai pegetasi yang bagus dimana masyarakat sini setiap hari banyak yg datang mau foto foto nah ini kita punyai pikiran kenapa lahan ini tidak kita manfaatkan menjadi semacam edukasi wisata bagi masyarakat” Ungkap Rudiono Herlambang selaku Kepala KPH Hulu Sungai.

Sementar operation manager WA KTT PT. Bhumi Rantau Energi Yardi Aswan menyebut ini sebagai bentuk partsipasi mereka dalam Gerakan revolusi hijau.

“dari kita PT BRE Alhamdulillah berpartisipasi dalam gerakan revolusi hijau ini bahwa kita ikut menyumbang sekitar kurang lebih 200 bibit, dimana bibit yg kita sampaikan itu berupa bibit durian jadi harapannya memang kedepannya bahwa ini juga bisa sebagai tempat pariwisata nanti berguna bermanfaat bagi kita semua” Pungkasnya.

Wisata edukasi yang dibangun di lahan seluas empat hektar ini, kedepannya diharapkan menjadi primadona wisata baru khususnya dalam memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis tumbuhan.

Reporeter : Muhammad Irfasnyah

Redaksi

Editor & Uploader

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *